Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, menegaskan bahwa penegakan hukum dan pemberantasan korupsi berjalan baik pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Apa yang tidak dieksekusi oleh pemerintahan SBY? Bidang apa? Sebutkan? Bidang Hukum? Mana yang tidak dieksekusi oleh SBY. Jaksa mana yang ditangkap kalau bukan pada zaman SBY? Berapa jaksa yang  'disekolahkan' (dipenjara)? Kapan polisi pernah 'disekolahkan"? Ini semua dieksekusi di zaman SBY,"  kata Nurhayati kepada ANTARA News di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Artinya, lanjut dia, hukum berjalan dan semua sama dalam hukum. "Jadi, bukan berarti pemerintahan SBY dianggap gagal dalam pemberantasan korupsi, penegakan hukum, dan tebang pilih,"  katanya menegaskan.

Nurhayati menilai tudingan tersebut tak lain dan tak bukan karena kepentingan politik semata. Semua, kata anggota Komisi I DPR RI ini, adalah untuk sekadar mencari popularitas dihadapan rakyat.

"Tahun ini suhu politik makin memanas dan demokrasi kita belum stabil dan masih dikuasai oleh segelintir manusia, yaitu orang-orang yang punya media, yang punya duit. Itu yang menguasai. Tapi jangan lupa bahwa program-program yang telah dilaksanakan oleh SBY telah dirasakan masyarakat," kata Nurhayati.

Sebagai contoh nyata, lanjut dia, Presiden SBY telah memerintah lima tahun,  lalu dipilih kembali oleh rakyat dengan suara yang sangat signifikan, 60 persen lebih.

"Itu artinya, rakyat merasakan  dan banyak perubahan yang dilakukan oleh Presiden SBY. Oleh karena itu, masyarakat jangan dibodohi," katanya.

Begitu pula  dengan mahasiwa yang melakukan protes dan demonstrasi. Mahasiswa sekarang ini, 12 tahun lalu masih SD dan tidak pernah merasakan pahitnya kehidupan, ekonomi bangsa saat itu merosot. Namun, sekarang Indonesia meraih Invesment Grade.

"Jadi, anggota G20 dan menjadi bangsa yang dihargai. Kenapa masyarakat dididik tidak baik," kata anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kota Malang Raya itu.

Di satu sisi, diakuinya ada beberapa kekurangan di sana-sini dalam pemerintahan SBY. Namun, dia yakin persoalan yang ada itu akan diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan harapan masyarakat.

"Cara pemimpin itu berbeda-beda dalam menyelesaikan masalah. Kalau Suharto dengan militernya, sedangkan SBY dengan mengedepankan cendikiawannya, dengan cerdas, bersih, dan santun, serta tidak mementingkan kekayaan," kata Nurhayati.

Oleh karena itu, dia meminta kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak selalu menuding kejelekan dari pemerintahan sekarang ini.

"Saya kira, apa yang dilakukan semuanya untuk kepentingan 2014. Tapi, mbok ya sabar, sebentar lagi toh, kalau mau maju, ya ke rakyat dan berikan hal-hal konkret kepada rakyat. Jangan hanya bisa menyalahkan pemerintah saja," pungkas Nurhayati.  (zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2012