Ketika Abramovich memecat saya, ia begitu tenang. Ia mengucapkan selamat kepada saya
London (ANTARA News) - Kembali ke Inggris. Ini mimpi bercampur dendam kesumat pelatih kawakan Carlo Ancelotti. Toh, berada di Prancis tidak memupus mimpi pelatih asal Italia itu untuk bersua dengan pahit getir Liga Utama Inggris.

Carletto, begitu ia kerap disapa, kini memimpikan dapat meniti karier di Arsenal atau di Tottenham Hotspurs menyusul pemecatan dirinya dari Chelsea beberapa waktu lalu, sebagaimana dikutip dari laman The Sun.

Pemilik Chelsea Roman Abramovich mendepak Carletto di akhir musim lalu setelah The Blues gagal menyabet trofi dan menuai peringkat kedua di Liga Utama Inggris.

Kini Carletto melatih Paris Saint-Germain (PSG). Dengan melatih dua klub Inggris itu, ia disebut-sebut bakal melampiaskan dendam kepada Abramamovich. Arsenal dan Spurs tampil sebagai musuh bebuyutan Chelsea.

Kata Ancelotti, "Saya telah melewati tahun panjang refleksi diri. Saya berharap musim panas ini dapat bekerja di Tottenham atau Arsenal. Itu pilihan yang pas meski saya lelah."

Pelatih berusia 52 tahun itu merapat ke PSG pada Desember lalu setelah direkrut oleh direktur olahraga Leonardo. Ancelotti mengatakan, "Ketika Abramovich memecat saya, ia begitu tenang. Ia mengucapkan selamat kepada saya. Meski ia mengetahui bahwa saya tidak menyetujui keputusan itu. Ia memilih untuk menghindari topik pembicaraan yang rinci."

Mantan manajer AC Milan itu kini merasa tertantang selama berada di Prancis. Katanya," Liga Utama Prancis lebih bervariasi dan lebih taktis dibandingkan dengan Liga Utama Inggris."

"Di Inggris, setiap tim memainkan pola yang hampir serupa. Di Inggris, tidak terlalu sulit," katanya menambahkan.

Ia mengatakan kepada Gazzetta Dello Sport, "Ada banyak pilihan di pasar Januari ini. Sejak saya berada di PSG, saya menerima ratusan tawaran dari sejumlah agen. Mereka klien dari Falcao, Carlos Tevez, Fernando Torres, Dimitar Berbatov, Roman Pavlyuchenko, Edinson Cavani, Fernando Llorente."

"Semuanya ingin datang ke sini. Motifnya, karena uang, karena Paris dan karena pelatihnya yang berkualitas," kata Ancelotti.
(A024) 

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2012