Jakarta (ANTARA News) - Prospek industri jamu tahun ini diperkirakan akan semakin cerah seiring dengan semakin terdongkraknya popularitas jamu sebagai solusi kesehatan baik untuk menyembuhkan penyakit maupun menjaga daya tahan tubuh.

"Kalau dari prospek, industri jamu tahun ini jelas lebih bagus dari tahun lalu-lalu karena sekarang popularitasnya semakin naik di kalangan masyarakat," kata Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, pada era 1990-an pangsa pasar jamu dibandingkan obat farmasi (kimia) hanya sekitar dua persen.

Namun kini seiring berjalannya waktu pangsa pasar jamu kian meluas hingga mencapai 10-15 persen sejak dekade akhir 2000-an.

"Dulu tahun 1990-an paling pangsanya cuma dua persen sekarang sudah 15-an persen lihat saja popularitas jamu masuk angin ketimbang obat flu, jauh lebih disukai jamu masuk angin," katanya.

Menurut dia, jamu sudah terbukti mampu memberikan solusi untuk berbagai penyakit misalnya kolesterol, lambung, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh, yang khasiatnya lebih baik dari obatan-obatan kimia.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GP Jamu), industri jamu lokal diperkirakan akan tumbuh sekitar 5-10 persen pada 2012.

Pada 2011, industri jamu dan obat tradisional menargetkan pencapaian omzet sebesar Rp10 triliun. Sebanyak Rp3 triliun di antaranya omzet industri jamu, sisanya berasal dari kontribusi industri spa, aromaterapi, dan obat bersuplemen.
(H016)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012