Paris (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd pada Kamis mendesak China untuk berhenti membeli minyak dari Iran dan bergabung dengan Barat dalam menempatkan tekanan pada republik Islam itu menyangkut program nuklirnya yang kontroversial.

Menekankan bahwa tidak bagi Australia untuk mendikte orang lain, Rudd mengatakan importir minyak Iran harus memperhatikan upaya masyarakat internasional untuk menekan Iran, dan bahwa China "harus mencerminkan keseriusannya tentang hal ini," lapor AFP.

"Bagi negara-negara yang terus mengimpor, kami akan mendesak mereka untuk menjadi sadar akan tindakan orang lain dalam komunitas internasional yang mencari tekanan yang diperlukan untuk mendapatkan perubahan dalam posisi pemerintahan Iran," kata Rudd kepada wartawan di Paris.

"Kami akan mendesak teman-teman kita di Beijing, tapi juga di tempat lain di Asia untuk mencerminkan keseriusan tentang ini," kata Rudd setelah pembicaraan dengan mitranya dari Prancis Alain Juppe.

Juppe menegaskan bahwa ia berharap Uni Eropa akan menyetujui sanksi baru terhadap Iran pada pertemuan di Brussel, Senin. "Sanksi harus tangguh untuk membuat rezim Iran berubah," katanya.

"Saya pikir pada Senin selama pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa, kita akan bisa menyetujui program sanksi dalam dua domain," kata Juppe, mengacu pada keuangan dan minyak.

Komentar itu muncul setelah Perdana Menteri China Wen Jiabao pada Rabu membela bahwa perdagangan minyak China yang luas dengan Iran sebagai sah sementara menekankan pemerintah Beijing menentang Teheran memperoleh senjata nuklir.

"China memiliki hubungan perdagangan normal dengan Iran, tapi tidak akan tawar-menawar lagi, itu yang prinsip. Kami mendukung resolusi PBB terkait dengan masalah nuklir Iran," kata Wen kepada wartawan di negara kaya gas Qatar.

"Perdagangan minyak China dengan Iran adalah kegiatan komersial yang normal," katanya, di tengah kekhawatiran meningkatnya ketegangan atas program nuklir Iran akan mengganggu persediaan minyak dunia.

Iran adalah penyedia terbesar ketiga minyak ke China.

Barat takut Iran mencoba untuk membangun sebuah bom nuklir. Sementara Iran mengatakan program nuklirnya adalah murni untuk penggunaan sipil. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012