Damaskus (ANTARA News) - Kekerasan di Suriah menewaskan 18 orang termasuk personel tentara pada Minggu di lain hari kerusuhan berdarah yang telah berlangsung selama sepuluh bulan, kantor berita resmi SANA.

Satu kelompok teroris bersenjata menembaki mobil seorang perwira tentara di salah satu pinggiran ibu kota Damaskus, menewaskan dua petugas dan melukai empat personel tentara, kata SANA.

Brigadir Abdullah Hasan Ibrahim dan Letnan Satu Yamin Khadour tewas saat mengemudi ke departemen Perang Elektronik di daerah Talfita, tak jauh di luar Damaskus. Seorang letnan kolonel dan tiga personel tentara lainnya yang juga berada di dalam mobil terluka.

Serangan mematikan itu terjadi hanya satu jam setelah 11 orang termasuk personel militer tewas dalam serangan yang menargetkan satu bus penumpang di bundaran al-Fakhoura di pusat Provinsi Homs, kata laporan media swasta.

Bus, dalam perjalanan ke Damaskus, sedang mengangkut 14 penumpang, termasuk personel militer ketika diserang, kata laporan itu.

Laporan menambahkan bahwa tiga penumpang berhasil melarikan diri dan bersembunyi di gudang terdekatnya, tapi terluka parah, kata laporan itu.

Sementara itu, anggota penegak hukum tewas dan dua warga sipil terluka ketika sebuah alat peledak "yang ditanam oleh teroris" meledak di dekat satu pompa bensin militer di provinsi selatan Daraa pada Ahad, kata SANA.

Juga pada Minggu, seorang pekerja sipil di departemen kepolisian lalu lintas di Homs tewas dan anggota penegak hukum terluka ketika kelompok bersenjata menargetkan mini bus dekat rumah sakit militer di provinsi bergolak itu.

Di pusat Provinsi Hama, seorang warga sipil dan dua anggota penegak hukum tewas ketika kelompok bersenjata menembaki mobil mereka, kata SANA.

Laporan itu menambahkan bahwa seorang perawat terluka dalam penembakan tersebut.

Kepala apa yang disebut Angkatan Pembebasan Suriah, sekelompok tentara diduga membelot yang diberi suaka di Turki, baru-baru ini berjanji untuk melakukan serangan terhadap pangkalan militer di Suriah.

Pemerintah Suriah telah menyalahkan kerusuhan itu pada teroris dan pihak asing yang mendukung kelompok-kelompok bersenjata, dan mengatakan sekitar 2.000 tentara serta personel keamanan telah tewas sejak kerusuhan dimulai pada Maret 2011.

Sementara itu PBB melaporkan lebih dari 5.000 kematian akibat kekerasan di Suriah, demikian Xinhua melaporkan.

(H-AK/B002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012