Kami tidak mengetahui kenapa supir bertingkah seperti ini. Kami akan cari tahu alasannya.
Pune, West India (ANTARA News/BBC) - Sebuah bis penumpang menabrak beberapa kendaraan dan sekumpulan pejalan kaki, dan menyebabkan sembilan orang meninggal dan 27 lainnya terluka.

Bis merusakkan 40 kendaraan sebelum tertahan. Demikian dikutip dari BBC, sebagaimana dipantau ANTARA News, di Jakarta, Kamis.

Supir bis berinisial SMM, membawa bis sejauh 25km dari depot bis, saat keramaian lalu lintas pagi di wilayah Pune, bagian barat India.

Polisi telah menahan supir dan mencoba mengetahui motif  supir berusia 30 tahun itu.

Supir itu bekerja pada perusahaan transportasi milik pemerintah berangkat dengan menggunakan bis itu dari depot, Kamis pagi dan mengendarai dalam keadaan tidak berpenumpang.

Saksi mata menyatakan bahwa supir SMM membawa kendaraan dengan kecepatan sangat tinggi di sisi yang salah melewati wilayah yang ramai, berjalan di trotoar dan kemudian menabrak beberapa kendaraan.

Seorang mahasiswa bernama Shariff Ibrahim Kutty, 21, bersama dua orang lainnya melompat ke dalam bis dan menghentikan supir.

"Saya sedang dalam tujuan pergi ke kampus dengan sepeda motor ketika saya dengar ada suara mendecit dan melihat bahwa bis mendekat dengan kecepatan 80-90 km/jam untuk menyeberang ke sisi jalan yang salah," kata Shariff.

"Bis itu berjalan mendekati perempuan di depan saya kemudian bis menabrak sebuah mobil. Saya berusaha menolong perempuan itu ketika saya lihat bis tiba-tiba berbalik dan mulai menambah kecepatan lagi," lanjut Shariff.

"Saya mulai mengejar bis. Saya bunyikan klakson dan berteriak serta mencoba mengingatkan setiap orang untuk menjauh," tambahnya.

"Saya lompat dari motor dan masuk ke dalam bis dari sisi penumpang, saya berhasil memegang si supir dan melempar dia dari kemudi," tambah Shariff.

"Supir saat itu sama sekali tidak terlihat marah, tetapi tanpa ekspresi sama sekali," terang Shariff lagi.

Kepala polisi setempat mengatakan kepada BBC, "Kami tidak mengetahui kenapa supir bertingkah seperti ini. Kami akan cari tahu alasannya."

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012