Jalan utama yang kami prioritaskan yaitu lintas utama untuk membuka isolasi di Pegunungan Tengah Papua dan juga jalan nasional yang masuk dalam program MP3EI.
Timika (ANTARA News) - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,6 triliun untuk membangun ruas jalan trans Papua.

Direktur Bina Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Direktorat Jenderal Bina Marga, Iqbal Pane, di Timika, Kamis mengatakan alokasi anggaran untuk membangun jalan dan jembatan di Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan salah satu yang terbesar.

Tahun ini total anggaran yang diterima Dirjen Bina Marga untuk pembangunan jalan dan jembatan di seluruh Indonesia mencapai Rp30 triliun.

Iqbal mengatakan, jalan prioritas yang ditanggulangi dengan dana yang bersumber dari APBN di Papua yaitu ruas jalan lintas utama.

Jalan ini untuk membuka isolasi di wilayah Pegunungan Tengah Papua yang menghubungkan Wamena-Habema-Kenyam-Batas Batu tembus ke Kabupaten Asmat di pesisir selatan Papua.

Selain itu, pembangunan dua ruas jalan yang masuk dalam program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011-2025 yaitu ruas jalan yang menghubungkan Timika-Wagete-Enarotali Kabupaten Paniai dan ruas jalan yang menghubungkan Merauke ke Tanah Merah Kabupaten Bouven Digoel.

"Jalan utama yang kami prioritaskan yaitu lintas utama untuk membuka isolasi di Pegunungan Tengah Papua dan juga jalan nasional yang masuk dalam program MP3EI," jelas Iqbal.

Menurut dia, pemerintah menargetkan pada tahun 2014 mampu membangun 70 persen ruas jalan nasional di Provinsi Papua dan Papua Barat yang total keseluruhannya sepanjang 3.100 kilometer.

Jalan yang dibangun tersebut berkonstruksi tanah kerikil padat yang mampu dilewati kendaraan secara lancar untuk memobilisasi barang dan orang agar harga barang kebutuhan pokok masyarakat yang sangat mahal di wilayah Pegunungan Tengah Papua bisa dikendalikan.

Kami memprioritaskan bangun jalan yang bisa lebih cepat tembus ke Pegunungan Tengah yaitu dari Wamena hingga Batas Batu dimana sekitar 140-an kilometer belum dikerjakan.

Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi bisa rampung sehingga ditargetkan tahun 2013 sudah tembus.

"Dengan demikian keberadaan jalan ini nantinya bisa menekan harga-harga di Pegunungan Tengah, sekaligus pembangunan di wilayah itu bisa berkembang lebih cepat," harap Iqbal.

Meski memprioritaskan pembangunan ruas jalan penghubung Wamena hingga Batas Batu di Kabupaten Yahukimo, namun Dirjen Bina Marga juga tetap akan membangun ruas jalan penghubung dari Jayapura menuju Wamena yang sudah dikerjakan bertahun-tahun tetapi belum juga rampung.

Ruas jalan penghubung Jayapura-Wamena sepanjang lebih dari 500 kilo meter. Selain itu juga akan dibangun ruas jalan penghubung Wamena-Enarotali, Wamena-Oxibil-Merauke dan Wamena-Yahukimo-Asmat.

Agar pembangunan ruas jalan nasional di Papua bisa lebih cepat dari target awal, Iqbal mengharapkan kehadiran Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang dipimpin Letjen Purnawirawan Bambang Darmono bisa mendorong hal ini.

"Mudah-mudhan dengan adanya UP4B akan lebih cepat mendorong pembangunan ruas jalan nasional di Papua dan Papua Barat. Kami juga berharap Pemprov dan Pemkab di Papua ikut berpartisipasi dalam rangka terhubungnya seluruh jalan di Papua," tutur Iqbal.

Adapun ruas jalan trans Papua yang menghubungkan Timika ke Enarotali Paniai ditargetkan bisa rampung pada 2014.

Ruas jalan trans Papua dari Timika ke Enarotali sepanjang 369 kilometer menelan anggaran sekitar Rp900 miliar.

(E015/B008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012