Kupang (ANTARA News) - Tercatat 44 balita di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan positif tertular HIV/AIDS.

Selain balita, 25 anak berusia 6-10 tahun juga dinyatakan positif terserang penyakit yang mematikan itu dan sedang dalam penanganan medis, kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Nusa Tenggara Timur, dr. Husein Pancratius, di Kupang, Senin.

Jumlah balita maupun anak yang menderita HIV/AIDS ini kemungkinan masih bertambah karena data ini merupakan hasil rekapitulasi hingga Juni 2011, kata Husein.

Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah sepuluh tahun itu mengatakan, data ini diambil setelah ayah dari balita dan anak-anak ini meninggal karena serangan HIV/AIDS.

"Balita dan anak-anak ini diketahui positif setelah ayah mereka meninggal dunia karena HIV/AIDS dan dilakukan pemeriksaan terhadap ibu dari balita dan anak-anak yang ternyata juga positif," kata Husein.

Dalam kaitan ini, maka sesungguhnya HIV/AIDS ini juga menyerang kelompok yang tidak berisiko sehingga upaya pencegahan tidak bisa ditawar-tawar lagi tetapi harus dilakukan secara terus menerus di lingkungan masing-masing.

"Balita dan anak-anak bukan bagian dari kelompok beresiko tetapi mereka adalah korban dari tindakan orang tua yang tidak melakukan pencegahan," katanya.

Karena itu, dia meminta para orang tua baik ayah maupun ibu untuk sama-sama melakukan pemeriksaan dini untuk mengetahui apakah ada gejala yang mengarah pada HIV/AIDS atau tidak untuk dilakukan pencegahan.

Paling tidak, jika salah satu dari kedua orang tua yang positif terkena HIV/AIDS, maka mata rantai bisa dipangkas untuk menghindari korban lebih baik.

Artinya, kalau sang ayah terinfeksi HIV/AIDS maka, paling tidak ibu dan anak-anak bisa dihindarkan dari serangan penyakit ini, katanya.

Jika tidak dilakukan pencegahan maka, ibu dan anak-anak ikut semuanya menjadi korban, terutama balita dan anak-anak yang sesungguhnya belum mengetahui apa itu penyakit HIV/AIDS, kata Husein Pancratius.

(B017)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012