Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Tbk mengisyaratkan kesiapannya untuk mendanai proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo ruas Bawean-Solo, menyusul telah ditemukannya jalan keluar atas persoalan itu.

"Sudah ditemukan jalan keluarnya dan kami siap (mendanai, red)," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman menjawab pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin.

Pada RUPSLB itu, Adityawarman terpilih sebagai Dirut perseroan, menggantikan Frans S Sunito. Adityawarman sebelumnya adalah Direktur Operasional Jasa Marga, ketika tim direksi BUMN Jalan tol itu dipimpin oleh Frans S Sunito.

Dijelaskan, konsep tersebut siap dipresentasikan kepada pemerintah sambil menunggu proses pematangan yang rencananya akan dilaksanakan seminggu kedepan.

"Sudah koordinasi dengan komisaris ada konsep luar biasa yang akan menyelesaikan semua masalah," ujarnya.

Namun, Adit masih enggan menyampaikan dari mana sumber pendanaan yang akan digunakan sebagai dana talangan tersebut.

"Jangan dulu (dikasih tahu). Masih harus dimatangkan dulu selama seminggu yang pasti `happy` semua," katanya.

Sebelumnya, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta PT Jasa Marga untuk mencari sumber pembiayaan perusahaan tanpa menunggu dana subsidi dari pemerintah menyusul adanya penghematan anggaran di Kementerian Keuangan.

Dahlan mengusulkan sumber pendanaan tersebut salah satunya berasal dari perusahaan dengan menggabungkan tarif tol Semarang-Solo dengan tarif tol Semarang seksi A, B, dan C.

"Intinya Jasa Marga harus menemukan cara yang kreatif tanpa menunggu dana subsidi dari pemerintah Rp1,9 triliun," katanya.

Proyek pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen merupakan seksi ke II dari ruas jalan tol Semarang-Solo sepanjang 75,7 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp8 triliun.

Proyek jalan tol Semarang-Solo dibagi menjadi lima seksi yaitu seksi I Semarang-Ungaran (16,3 km) yang sudah beroperasi sejak diresmikan pada November 2011, seksi II Ungaran-Bawen (13,33 km), seksi III Bawen-Salatiga (18,2) km, seksi IV Salatiga-Boyolali (22,4 km), dan seksi V Boyolali-Karanganyar (11,1 km).

Dana cadangan

Dirut Adityawarman sesaat setelah terpilih jadi orang nomor satu di BUMN Jalan Tol itu secara umum menekankan bahwa kebijakan tim direksi baru, pada tahap awal adalah meneruskan kebijakan direksi sebelumnya.

"Hal terpenting adalah meneruskan pembangunan konstruksi 215 km tol baru yang tersebar di 10 ruas tol pada 2012-2013 yang kami namakan tahun konstruksi Jasa Marga," katanya.

Untuk kepentingan itu, kata Direktur Keuangan Jasa Marga Tbk, Reynaldi Hermansjah, perseroan telah menyiapkan anggaran Rp23-24 triliun.

"Proyek itu aman. Selain itu, perseroan masih punya cadangan untuk proyek lainnya sekitar Rp10-15 triliun," katanya.

Delapan dari 10 proyek yang segera memasuki masa konstruksi 2012-2013 itu antara lain Bogor Outer Ring Road (11 km), Gempol - Pasuruan (34,15 km), Semarang - Solo (75,7 km), JORR W2 North (7,7 km), JORR 2 Ruas Cengkareng - Kunciran (15,2 km), JORR 2 Ruas Kunciran - Serpong (11,2 km), Surabaya - Mojokerto (36,3 km) dan Gempol - Pandaan (13,6 km).

Jasa Marga hingga saat ini telah mengoperasikan tol sepanjang 544 km atau 73 persen dari seluruh ruas tol yang beroperasi di Indonesia.

Jika seluruh ruas tol yang akan dibangun Jasa Marga itu selesai pada 2014, dalam 3-4 tahun ke depan akan mengoperasikan sekitar 750 km.

(E008/R010)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012