Yogyakarta (ANTARA News) - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu merakit laptop dan televisi layar datar.

"Hasil karya siswa berupa laptop dan televisi layar datar tersebut diharapkan bisa ikut bersaing dengan produk serupa di pasaran," kata Koordinator Teknologi Informasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pengasih Lilik Gunarto di Kulon Progo, Rabu.

Menurut dia saat menerima kunjungan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X, produk rakitan itu dihasilkan kelompok siswa jurusan elektro yang dilatih untuk merangkai komponen elektronik

"Pada awalnya diberikan bahan dasar rangkaian elektronik dan diminta untuk menjadikan barang elektronik sesungguhnya," katanya.

Ia mengatakan, semua komponen termasuk modul yang ada, bentuknya masih terpisah. Siswa diminta untuk merakit komponen tersebut agar bisa berfungsi.

"Secara kualitas produk yang dihasilkan oleh siswa itu tidak kalah dengan produk di pasaran. Namun, dengan harga yang lebih terjangkau, produk yang dihasilkan itu memiliki fasilitas yang lebih lengkap," katanya.

Menurut dia, masyarakat sering membeli produk tidak melihat kelengkapan fasilitas. Oleh karena itu, pihaknya berupaya menyatukan bermacam fasilitas dalam satu produk.

Misalnya, televisi layar datar yang bisa tersambung ke hardisk, flasdisk, handphone, VGA, MP3, dan media lainnya, termasuk fungsi utama sebagai televisi.

Ia mengatakan, produk yang dihasilkan sekitar 40 persen di antaranya merupakan rakitan, sedangkan mitra kerjanya adalah Binar untuk penyediaan bahan baku. Dalam sehari, siswa bisa merakit sekitar 10 barang elektronik.

"Siswa kami berikan bimbingan dan praktik minimal selama empat kali tatap muka. Selanjutnya, mereka diminta praktik dan merakit rangkaian komponen, yang hasilnya bisa bermacam-macam, di antaranya laptop dan televisi layar datar," katanya.

Meskipun belum dipasarkan, pihaknya berharap produk unggulan SMK itu bisa ikut bersaing di pasaran.

"Dengan dukungan yang diberikan oleh gubernur DIY, kami akan semakin meningkatkan kualitas produk dengan inovasi yang lebih bervariasi," katanya.

Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, produk SMK yang dihasilkan bisa fokus pada alat yang bisa dimanfaatkan.

"Jika seperti mobil Esemka itu bisa memberikan manfaat untuk jadi produk alternatif. Saya berharap siswa di DIY juga bisa menghasilkan produk serupa atau produk lain yang bermanfaat," katanya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012