Jakarta (ANTARA News) - Para pedagang pulsa elektronik mendesak operator seluler PT Telkomsel menghentikan penerapan penjualan pulsa melalui pola "hard cluster" atau pengisian pulsa secara elektronik berdasarkan lokasi karena telah merugikan para pedagang.

"Kami menolak penerapan "hard cluster" oleh Telkomsel, karena terbukti banyak pedagang pulsa yang tutup karena tidak memiliki kepastian pendapatan," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Asosiasi Server Pulsa Indonesia (Aspindo), Derrick Firdaus K, di Jakarta, Rabu.

Menurut Derrick, sistem "hard cluster" yang diberlakukan sejak tahun 2011 ini membatasi pengisian pulsa atau hanya bisa dilakukan jika ponsel pelanggan langsung dibawa ke gerai pengisian pulsa, selanjutnya jika pelanggan hendak mengisi ulang pulsa ke nomor kerabat di luar wilayah gerai yang bersangkutan maka akan dikenakan sanksi oleh Telkomsel.

"Dengan pemberlakuan clusterisasi distribusi ini mengakibatkan ketergantungan pembelian stok pedagang pulsa hanya ke satu dealer saja di cluster masing-masing," ujarnya.

Sementara para pedagang sendiri kesulitan untuk mengetahui keberadaan nomor yang diisi, sehingga banyak pengusaha kecil ini terkena sanksi karena dianggap berjualan lintas klaster sehingga dampak terburuk banyak yang menutup usahanya.

Telkomsel dinilai tidak adil karena menerapkan hard cluster bagi pedagang pulsa (pasar tradisional), sementara pasar modern seperti Bank melalui ATM, Carefour, Indomaret, Alfamaret tidak diberlakukan.

"Bahkan mereka (bank dan gerai ritel) mendapat keistimewaan jumlah barang yang tidak terbatas dan bebas melakukan penjualan ataupun pengisian ulang tanpa memperhatikan keberadaan nomor ponsel yang hendak di isi dimanapun berada," ujarnya.

Akibat perbedaan regulasi antara modern market (seperti supermarket, bank, dan jaringan nya) yang membebaskan ketentuan "outer cluster" dan "cross region" mengakibatkan pedagang pulsa kehilangan kesempatan berusaha.

"Kebijakan ini telah merugikan usaha kecil yang menjalankan bisnis dengan modal sedikit, sekaligus menghilangkan kesempatan kerja bagi jutaan tenaga kerja termasuk para pedagang pulsa secara eceran seperti ibu rumah tangga, mahasiswa dan lain-lain," ujarnya.

Derrick mengatakan APPI telah melakukan pertemuan dengan manajemen Telkomsel dan belum membuahkan hasil.

"Sesuai dengan amanat para anggota APPI bila tidak ditemukan titik temu maka kelompok ini akan melakukan aksi demo ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya," kata Derrick.

(R017)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012