Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi MS dan Vice Chancellor Murdoch University, Prof Richard Higgot Rabu (25/1).
Selain dengan Murdoch University kesepakatan serupa juga dibuat bersama Curtin University dan University of Western Australia (UWA), kata Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi MS kepada wartawan di Solo, Kamis.
"Murdoch University menyambut baik rencana ini. Intinya, mahasiswa UNS dimungkinkan untuk mengambil beberapa mata kuliah di Murdoch University. Murdoch juga akan mengirimkan dosen ke UNS untuk memberi kuliah dan menjadi pembimbing tesis atas disertasi," katanya.
Ia mengatakan, dengan mengikuti program ini, diharapkan mahasiswa akan memiliki kompetensi lebih. "Mahasiswa akan diberi akses penuh ke fasilitas yang dimiliki Murdoch University, baik peralatan laboratorium maupun sumber-sumber referensi di perpustakaan".
Murdoch University juga akan datang khusus ke UNS untuk menseleksi dosen UNS yang berminat menempuh S-3 di Murdoch University. Selain itu mereka juga akan memberikan pelatihan Bahasa Inggris bagi calon mahasiswa S-3 skor IELTS-nya belum memenuhi persyaratan.
"Teknisnya ada dua pilihan. pertama mereka akan mengirimkan dosen Bahasa Inggris ke UNS, kita hanya menyediakan akomodasi lokal bagi mereka. Kedua kita yang kirimkan peserta ke sana. Kita tidak harus membayar tuition fee".
Kerja sama dengan Murdoch University sebetulnya sudah berjalan lama. Salah satunya dalam bentuk "joint research", yang sedang berlangsung adalah penelitian bersama tentang konservasi ikan, yang dilakukan oleh Prof Sutarno PhD bersama Prof Allan Lymbery.
Program tersebut akan dikembangkan untuk disiplin ilmu lainnya, termasuk ilmu-ilmu sosial, terutama Asian Studies dan Business Schools. Murdoch University sangat tertarik meneliti Candi Borobudur di Magelang, dan mereka mengajak UNS sebagai mitra.
(J005/Y008)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012
