... virus penyebab penyakit infektif diketahui cenderung semakin cepat dan mudah bermutasi menjadi strain-strain baru...
Jakarta (ANTARA News) - Staf ahli Menteri Riset dan Teknologi Bidang Kesehatan dan Obat, Prof dr Amin Soebandrio PhD, mengatakan, penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan yang dominan di Indonesia.

Hal itu dia katakan pada pidato pembukaan Forum Riset Vaksin Nasional, yang diselenggarakan oleh PT Bio Farma (Persero) di Jakarta, Rabu. Peringkat kedua jenis penyakit di Indonesia adalah penyakit degeneratif yang juga dipengaruhi gaya hidup.

"Meskipun penyakit degenerasi masih terus meningkat, namun masalah kesehatan masih terus didominasi penyakit infeksi," ujar Amin. Beberapa waktu lalu, wabah terbatas flu akibat virus H5N1 sempat merebak menyusul penyebaran virus flu burung H1N1 yang lebih berbahaya.

Soebandrio menyatakan, beberapa penyakit infeksi disebabkan mikroba yang merupakan strain lama yang masih terus terjangkit. Di sisi lain, mikroba strain baru menjadi penyebab lain penyakit baru infektif.

Berlainan dengan mikroba lain, virus penyebab penyakit infektif diketahui cenderung semakin cepat dan mudah bermutasi menjadi strain-strain baru. Di sinilah peran penelitian dan pengembangan di bidang vaksin menjadi kunci utama selain penentuan strategi pencegahan penyakit menular.

"Baik baru atau pun lama, namun bila penyakit infeksi ini sudah mencapai tahap akut dan kronis, maka ini bisa menurunkan produktivitas, kreatifitas, serta penerimaan masyarakat," kata dia.

Menurut Soebandrio, kecacatan, kematian, bahkan kemiskinan akibat sakit karena infeksi dapat dicegah dengan vaksin.

"Di Indonesia beberapa jenis vaksin sudah digunakan pemerintah pada programnya untuk penanggulangan penyakit. Di antaranya TBC dan malaria," katanya. Oleh sebab itu, dia mengatakan Indonesia memerlukan vaksin dalam jumlah besar. 

"Namun kita beruntung karena vaksin yang ada dalam program pemerintah dapat diproduksi dalam negeri, sehingga hampir tidak bergantung pada pasokan luar negeri," katanya. 

(M048)

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012