Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Juni 2012 surplus 470,2 juta dolar AS.

Menurut Kepala BPS Suryamin, nilai total ekspor selama semester I tahun 2012 mencapai 96,69 miliar dolar AS sedang total impor selama kurun waktu itu nilainya 96,41 miliar dolar AS.

Saat menyampaikan berita resmi statistik di Jakarta, Rabu, ia menjelaskan bahwa ekspor semester pertama  tahun ini masih didominasi oleh produk hasil sektor industri yang nilainya 57,76 miliar dolar AS atau 59,62 persen dari total ekspor.

Nilai total ekspor juga disumbang dari ekspor hasil sektor migas yang tercatat sebesar 20,06 miliar dolar AS (20,7 persen) dan ekspor komoditas tambang senilai 16,53 miliar dolar (17,07 persen).

Sementara neraca perdagangan Indonesia selama bulan Juli 2012 menurut data BPS defisit sebesar 1,32 miliar dolar AS.

"Nilai ekspor bulan Juni turun 16,44 persen, sementara nilai impor meningkat 10,71 persen dibandingkan Juni tahun lalu," kata Suryamin.

Nilai ekspor Juni 2012 tercatat 15,36 miliar dolar AS, turun 8,7 persen dibandingkan ekspor bulan sebelumnya yang nilainya 16,72 miliar dolar AS.

Suryamin mengatakan, penurunan ekspor kemungkinan terjadi karena lesunya pasar Eropa yang sedang dilanda krisis. Selama ini pangsa ekspor komoditas nonmigas ke kawasan itu mencapai 11,73 persen dari total ekspor.

Sementara nilai impor bulan Juni 2012 meningkat 10,71 persen menjadi 16,69 miliar dolar AS namun masih lebih rendah dibandingkan nilai impor pada bulan yang sama tahun lalu yang sebanyak 15,07 miliar dolar AS.

(P012)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012