Sikap kami dalam mengimpor (beras) adalah untuk berjaga-jaga...
Jakarta (ANTARA News) - Anomali cuaca yang terjadi beberapa waktu terakhir menyebabkan Indonesia terpaksa melakukan impor beras, kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

"Sikap kami dalam mengimpor (beras) adalah untuk berjaga-jaga karena banyak proyeksi dari sejumlah lembaga yang mengisyaratkan anomali cuaca akan lebih banyak terjadi pada masa depan, sehingga ada kekhawatiran pasokan pangan tidak mudah," kata Gita di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat.

Keputusan jumlah impor beras, menurut Mendag, terkait dengan produksi dan produktivitas beras nasional yang juga diharapkan bisa mencapai 10 juta ton surplus pada 2014.

Gita mengatakan "buffer stock" beras yang aman berada pada jumlah 2-3 juta ton sedangkan buffer stock Indonesia hingga saat ini mencapai di atas 2 juta ton.

"Ini jadinya akan sama terhadap penyikapan dari kami untuk jumlah impor dari negara yang sudah menandatangani nota kesepahaman bersama kami termasuk Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Thailand," jelas Gita.

Gita tidak bisa memberikan jumlah pasti impor beras yang akan dilakukan Indonesia dengan alasan semua terkait kepada buffer stock yang harus disediakan.

"Itu juga harus dikaitkan dengan sejauh mana produksi dan produktivitas beras Indonesia," kata Gita.

Selain itu dalam pertemuan bilateral saat Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-44, Kamboja menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam penyediaan beras sebanyak 100 ribu ton.

"Mereka (Kamboja) minat sekali bekerja sama dengan Indonesia, tapi kami berupaya untuk memberikan payung supaya Badan Urusan Logistik (Bulog) bisa melakukan negosiasi dengan masing-masing mitranya di sejumlah negara itu," kata Gita.

Indonesia pada Januari hingga November 2011 mengimpor beras sebanyak 2,5 juta ton dengan nilai 1,3 miliar dolar AS dari negara seperti Thailand dan Vietnam.

Konsumsi beras Indonesia sebesar 140 kilogram per kapita per tahun.

Kementerian Pertanian pada 2012 menargetkan dapat memproduksi 67,82 juta ton gabah kering giling (GKG) yang sama dengan 37,98 juta ton beras dengan menggunakan lahan seluas 13,538 juta hektare.
(B009)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012