Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan optimistis mampu menumbuhkan terus neraca perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa walaupun terjadi krisis ekonomi berkepanjangan melanda kawasan benua tersebut.

"Akibat krisis ekonomi itu membuat pertumbuhan perdagangan Indonesia-Uni Eropa pada tahun ini hanya nol sampai satu persen," kata Gita Wirjawan usai pembukaan EU-Indonesia Business Dialogue (EIBD), di Nusa Dua, Kamis.

Menurut dia, meski demikian melalui sejumlah kerja sama dan membina terus komunikasi secara berkelanjutan dengan pihak Uni Eropa maka pihaknya optimistis pertumbuhan perdagangan akan tetap terjaga dengan baik.

"Pelambatan pertumbuhan perdagangan itu juga tak lepas dari krisis di beberapa bagian dunia. Tapi kalau tidak terjadi krisis kenaikan 5-10 persen itu masih gampanglah," ujarnya.

Dia berharap dalam pertemuan negara-negara Uni Eropa pada Desember 2012, akan ada penyikapan untuk isu-isu permasalahan fiskal yang mereka hadapi.

"Saya harapkan juga pada pertemuan itu nanti ditemukan titik terang bukan hanya untuk mereka, tapi dunia juga," ujarnya.

Gita mengatakan, tadi juga sempat disinggung mengenai negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"Pembicaraan itu menyinkronkan skala ambisi kita dengan mereka, agar negosiasi ini tidak terbatas pada perdagangan tapi itu juga bisa merambat ke isu investasi, pariwisata, ekonomi kreatif dan capacity building. Isu capacity building itu terkait untuk mendapatkan sumber daya manusia yang lebih baik dan alih teknologi," ucapnya.

Sukses perdagangan pada 2011 dengan Uni Eropa membuat Indonesia makin bersemangat, tercatat saat itu perdagangan bilateral antara Indoensia dengan Uni Eropa meningkat menjadi lebih dari 33 miliar dolar AS.

Perdagangan bilateral itu mengalami peningkatadan sebesar 22 persen dibandingkan dengan tahun 2010. Kondisi tersebut membuat Uni Eropa berada pada urutan terbesar keempat sebagai mitra dagang Indonesia pada tahun lalu.

Dengan surplus perdagangan sebesar 8 miliar dolar AS tentunya cukup menjanjikan bagi Indonesia. Kegiatan perdagangan itu dapat menciptakan peluang kerja di Indonesia dan menjaga keseimbangan pembayaran Indonesia.

Tahun ini dipastikan akan menjadi kunci bagi peningkatan volume perdagangan bilateral kedua belah pihak. Dengan adanya pandangan positif di beberapa pasar Eropa untuk 2013, seperti Jerman, Belanda, negara-negara Nordik dan Eropa Timur, ekspor Indonesia akan kembali ke jalur pertumbuhan pada waktunya dan masih banyak potensi yang dapat digali.

EIBD pada awalnya merupakan forum diskusi antardunia usaha yang dimulai pada 2009. EIBD juga selama ini telah mendukung rekomendasi dari the Indonesian-EU Vision Group (Kelompok Visi Indonesia-Uni Eropa).

Rekomendasi itu menyarankan kedua pemerintah untuk menegosiasikan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan perdagangan.

(ANTARA)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012