New York (ANTARA News) - Yoko Ono telah bergelut di beragam bidang, seni kontemporer, musik, dan aktivis. Kini, jelang ulang tahun ke-80, janda John Lennon itu mencoba dunia baru: fesyen.

Pekan lalu di New york, Ono memamerkan koleksi busana siap pakai yang nyeleneh "Fashions for Men", dibuat berdasarkan sketsa Ono yang dimulai sejak 1969 dan diberikan pada suaminya sebagai hadiah pernikahan [ada tahun itu.

Koleksi tersebut meliputi pakaian, alas kaki, dan aksesori, seperti dikutip dari AFP.

Salah satu busana yang paling provokatif adalah wool suit "hand", celana hitam yang dihiasi "handprint" putih di bagian selangkangan.

"Saya terinspirasi membuat 'Fashion fo Men', saya terpesona melihat lelakiku yang terlihat keren. Sayang sekali kami tidak sempat membuat pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya yang seksi," kata Ono dalam sebuah pernyataan.

"Jadi, saya membuat jajaran pakaian ini atas nama cinta terhadap tubuhnya yang seksi dan memberikan padanya sebagai kado pernikahan."

Lebih dari 40 tahun kemudian setelah pernikahan itu atau 32 tahun setelah meninggalnya Lennon, Ono berhasil menghidupkan lagi koleksinya berkat Humberto Leon, co-founder merek terkenal New York, Opening Ceremony.

Leon mengatakan, ide pertamanya dimulai saat mereka berdua bertemu di Jepang.

"Kami bertemu sekitar tiga tahun lalu saat pembukaan do Tokyo. Lalu saat itu dia mengatakan dia sudah punya beberapa rancangan busana," kata Leon.

"Sekitar 1,5 tahun lalu, kami bertemu dan dia menunjukkannya pada saya dan bersama-sama kami berkata, 'Oh, mari kita wujudkan ini!'"

"Kami membuat semirip mungkin dengan apa yang dia tujukan untuk John saat itu. Sungguh menarik melihat semua itu."

Anak Lennon dan Ono, Sean Lennon (37), menghadiri malam fesyen ibunya dengan bangga.

"Saya kira mereka mewujudkannya dengan sempurna... bukan hal yang mudah karena sketsa aslinya sangat avant-garde dan sangat konseptual tapi mereka bisa membuatnya menjadi busana yang sepertinya bisa dipakai sehari-hari," kata Lennon.

"Saya ingin jasnya-- saya ingin yang warna pink karena saya tidak mau setengah-setengah!"

Ono dibesarkan di Jepang dan Amerika Serikat dalam keluarga bankir. Perempuan itu menjadi ikon global saat menikah dengan sang rocker asal Liverpool.

(nan)

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012