... membunuh mereka pada tahap peluncuran, saat mesin mereka baru menyala... "
Jerusalem (ANTARA News) - Israel berencana mengerahkan UAV (wahana udara tanpa awak) Heron TP II yang ditempatkannya di Azerbaijan untuk melancarkan serangan mendahului terhadap lokasi rudal Iran jika terjadi perang.

Sunday Times melaporkan, niatan Israel itu disiarkan di tengah spekulasi Israel mungkin melancarkan serangan militer terhadap instalasi nuklir Iran tahun depan, jika Teheran membalas dengan menembakkan Shahab-3 dan rudal lain jarak jauh ke negara Yahudi. 

Sementara itu, milisi Hizbullah dan gerilyawan di Jalur Gaza akan mengikuti tindakan Iran.

Sebelum serangan yang mungkin dilancarkan, UAV buatan Israel itu --yang dipersenjatai rudal Hellfire-- akan melumpuhkan rudal itu bahkan sebelum senjata itu meninggalkan tanah, kata surat kabar tersebut.

Menurut laporan itu, Pangkalan Udara Nevatim di gurun Negev, Israel, menampung radar X-band buatan AS, yang mampu mendeteksi rudal Iran yang disiapkan di landasan peluncuran 1.000 mil ke arah timur-laut, sehingga Israel memiliki kesempatan dalam sistem peringatan dininya selama 13 menit.

"Kami akan membunuh mereka pada tahap peluncuran, saat mesin mereka baru menyala," kata Sunday Times, sebagaimana dikutip Xinhua, Senin siang. 

"Jika itu terjadi, dan itu tidak semudah kedengarannya, maka sisa rudal akan diselesaikan Komando Pertahanan Udara kami," kata sumber tersebut.

Israel membantah negara Yahudi itu telah mempersenjatai militernya dengan UAV --yang dikenal di dalam militer AS sebagai pesawat Predator atau pembunuh-pemburu. Tapi para ahli independen mengatakan Israel telah menggunakan perangkat keras semacam itu dalam sejumlah kesempatan, termasuk untuk menyerang sasaran yang jauh dari perbatasannya, seperti rombongan militer menuju Jalur Gaza.

UAV Heron TP II, yang dikirim kepada Angkatan Udara Israel pada Februari 2010 dan dilaporkan direncanakan untuk menyerang rudal Iran, adalah generasi keempat pesawat segala cuaca dengan ketinggian jelajah 14.000 meter.

Dengan rentang sayap 26 meter, seukuran Boeing B-737, Heron TP II dapat membawa hampir lima ton beban dan bisa terbang selama 36 jam. Jarak jelajahnya dirahasiakan, tapi industri pertahanan Israel, IAI, yang mengembangkan pesawat tersebut, telah mengatakan, Heron TP II bisa menjangkau semua titik di negara itu berkat sistem komunikasinya dengan satelit.  


(C003)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012