Jakarta (ANTARA News) - 47 persen perusahaan-perusahaan Indonesia belum memanfaatkan jejaring sosial sebagai strategi dalam mendapatkan kebutuhan konsumen, demikian hasil riset perusahaan konsultan Accenture Indonesia.

"Hanya 53 persen perusahaan yang merespon perilaku pemakaian media jejaring sosial oleh konsumen," kata Direktur Senior Accenture Indonesia, Hendra Godjali, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Riset Accenture tenangt adaptasi teknologi digital pada perusahaan-perusahaan itut melibatkan 1.500 sampel konsumen dan 100 sampel perusahaan.

Godjali mengatakan jejaring sosial telah digunakan luas oleh perusahaan-perusahaan di negara maju dan ASEAN sertga akan semakin diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengenal konsumen.

Hasil riset itu menunjukkan hanya 33 persen perusahaan Indonesia yang menggunakan media jejaring sosial sekaligus mengumpulkan data perilaku konsumen.

"Perusahaan juga tidak dapat lagi membatasi kegiatan karyawan untuk berbagi informasi di jejaring sosial karena mereka akan selalu mencari celah untuk mengutarakan pendapat mereka," kata Godjali.

Untuk itu, perusahaan perlu memperlakukan karyawan layaknya konsumen pada media jejaring sosial.

Riset Accenture juga menyebut 63 persen perusahaan Indonesia memiliki tim digital internal yang lebih banyak dari rata-rata perusahaan lain di ASEAN. Tapi, tim itu tidak mampu mendorong penggunaan media digital secara merata di perusahaannya.

"Sebanyak 85 persen responden bisnis mengatakan strategi digital berdampak pada divisi IT, tapi hanya 56 persen yang mengatakan hal itu berdampak pada pelayanan konsumen," kata Godjali.

(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012