Batang dulunya merupakan daerah asal batik, tetapi karena memang sudah punah maka dibangkitkan lagi,"
Magelang (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengembangkan kerajinan batik di lima daerah di Indonesia, yakni Borobudur (Magelang), Batang, Pacitan, Toraja, dan Manggarai.

Direktur Pengembangan Seni Rupa Kemenparekraf, Watie Moerany di Magelang, Rabu malam, mengatakan, dari lima daerah tersebut dulunya memang merupakan daerah sentra batik kemudian hilang dan kini mulai dibangkitkan lagi dan ada daerah yang sebelumnya bukan daerah batik.

"Batang dulunya merupakan daerah asal batik, tetapi karena memang sudah punah maka dibangkitkan lagi," katanya pada penutupan pelatihan pengembangan sentra batik kreatif di Borobudur, Kabupaten Magelang.

Pelatihan yang berlangsung pada 1-5 Desember 2012 diikuti 60 peserta dari enam desa di Kecamatan Borobudur.

Menurut dia, sangat tepat di Borobudur dikembangkan kerajinan batik, apalagi dekat dengan destinasi wisata Candi Borobudur, maka wisatawan sebagai pangsa pasar.

"Kalau didiamkan saja memang tidak ada yang mengenal. Harapan ke depan, di sini merupakan destinasi wisata semua orang tujuannya ke sini, hal ini merupakan nilai jualnya. Pengembangan industri rumah tangga atau industri kreatif cukup banyak, bukan hanya batik, kerajinan atau kriya lain bisa dikembangkan," katanya.

Koordinator Pengembangan Sentra Batik Nasional, Wiliam Kuan Lie, mengatakan, kriteria pemilihan lima daerah pengembangan batik, yakni daerah yang mempunyai tradisi pembuatan batik sudah lama tetapi pengembangannya belum begitu optimal.

Ia menuturkan, pemilihan daerah Batang dan Pacitan, Jawa Timur, yakni Batang, Jawa Tengah, mewakili daerah pesisir dan Pacitan daerah pedalaman. Sedangkan untuk Toraja, Sulawesi Selatan, karena hipotesanya dulu ada tetapi kemudian hilang sekarang tinggal batik sablon. Kemudian kementerian mencoba menelusuri dan menghidupkan kembali kreatifitas budaya lama tersebut.

Ia menuturkan, untuk dua daerah lainnya memiliki industri atau proses pembuatan batik yang baru-baru ini dilakukan sehingga masih baru dibuat kurang dari 10 tahun, yang dipilih yakni Borobudur dan Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

"Untuk Borobudur kami anggap tidak ada sentra batiknya, tetapi orang di sini menggunakan batik dan menganggap batik sebagai pakaiannya, kalau yang di Manggarai itu tidak ada sama sekali, mereka punya sentra tenun songket, tetapi tidak punya batiknya," kata Wiliam Kuan Lie

"Dengan lima daerah yang kita pilih, kita coba lakukan riset kemudian difasilitasi sehingga akhirnya bisa menjadi model pembelajaran dan model kebijakan nanti untuk mengembangkan industri dan budaya batik secara berkesinambungan," katanya.

(H018/Z002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012