Bandung  (ANTARA News) - Universitas Melbourne Australia sepakat bekerjasama dengan PT Bio Farma  (Persero) untuk mengembangkan “Adjuvant vaccine delivery system" atau sistem teknologi penghantar yang bisa meningkatkan efektifitas vaksin pada penyakit-penyakit menular.

Di antara penyakit menular itu adalah Hepatitis C, Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B, dan Haemofilus influenza tipe B.

"Bio Farma sangat bangga dapat bekerjasama dengan Universitas Melbourne. Kerjasama  ini tentunya akan memberikan kami kesempatan untuk meningkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan di lingkungan Bio Farma,” kata Direktur Utama Bio Farma Iskandar, Kamis.

Iskandar berharap kerjasama penelitian tersebut akan berkontribusi nyata dalam mencegah penyebaran berbagai penyakit menular di dunia.

Perjanjian penelitian itu sendiri difasilitasi “UoM Commercial Ltd,” perusahaan Commercial Engagement Service dari Universitas Melbourne dan telah ditandatangani 3 September 2012.

Menurut Iskandar, rencana kerjasama dengan Universitas Melbourne akan berlangsung 18 bulan, seementara penelitian masih dalam tahap “proof of concept” (kandidat penelitian) yang setelah ada hasil akan ditingkatkan ke lisensi teknologi.

Sementara itu  Professor James Angus, Dekan Fakultas Kedokteran, Ilmu Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan, Universitas Melbourne menyatakan, pihaknya senang bisa bekerjasama dengan Bio Farma dalam mengembangkan platform vaksin baru yang dapat menghasilkan vaksin–vaksin yang lebih baik dan efisien dalam melawan penyakit menular.

“Perjanjian ini merefleksikan minat dan keseriusan penelitian dari Universitas Melbourne agar berdampak dan bermanfaat serta menyadari pentingnya kerjasama dengan sebuah perusahaan vaksin terkemuka dalam mencapai tujuan penelitian yang akan sangat bermanfaat bagi kemanusiaan” ujarnya.

Penelitian dipimpin oleh Professor David Jackson dan tim Departemen Mikrobiologi dan Imunologi Universitas Melbourne yang telah menunjukkan sebuah sintetis “TLR2 agonist” berbasis adjuvant, yaitu teknologi yang mampu meningkatkan imunitas dan melindungi hewan dari infeksi virus dan bakteri.

Universitas Melbourne yang merupakan salah satu universitas tertua dan terkemuka Australia akan menerima pendanaan penelitian untuk evaluasi lebih lanjut dan mengembangkan konsep ini melalui proposal yang telah diajukan.

Universitas Melbourne ididirikan tahun 1853 dan pada  2012 memiliki penilaian bergengsi sebagai salah satu perguruan tinggi dari 400 universitas top di dunia dengan peringkat 28 di dunia dan nomor satu di Australia.

Sementara Bio Farma adalah satu-satunya produsen vaksin dan antisera untuk manusia di Indonesia.

Saat ini kebutuhan vaksin untuk Program Imunisasi Dasar (EPI) di Indonesia disediakan oleh Bio Farma yang saat ini memproduksi dan mendistribusikan lebih dari 1.7 milliar dosis vaksin setiap tahun guna memenuhi kebutuhan vaksin EPI untuk program imunisasi nasional.

Bio Farma mempunyai reputasi internasional berdasarkan prekualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk semua produk vaksin EPI.

Saat ini produk Bio Farma telah digunakan oleh lebih dari 120 negara di dunia melalui distribusi langsung dan melalui badan dunia seperti UNICEF.

Bio Farma meraih Eksportir Berkinerja dari Menteri Perdagangan Indonesia pada 2010, 2011 dan 2012.  Ini adalah bukti atas kinerja ekspornya yang mumpuni.

(T015)

Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2012