... kami bisa menurunkan peringkat dalam dua tahun ke depan, jika kinerja ekonomi dan fiskal Inggris melemah melampaui harapan kami saat ini."
London (ANTARA News) - Standard and Poor`s menurunkan prospek peringkat kredit "AAA" Inggris dari stabil menjadi negatif pada Kamis, meningkatkan kemungkinan S&P dapat menurunkan peringkatnya dalam dua tahun ke depan.

"Prospek negatif mencerminkan pandangan kami pada peluang satu-dalam-tiga bahwa kami bisa menurunkan peringkat dalam dua tahun ke depan, jika kinerja ekonomi dan fiskal Inggris melemah melampaui harapan kami saat ini," kata S&P dalam sebuah pernyataan, lapor AFP.

Mereka mengikuti dua lembaga pemeringkat utama lainnya, yang menempatkan peringkat kredit Inggris pada prospek negatif.

"Kami sekarang memperkirakan utang umum netto pemerintah Kerajaan Inggris sebagai sebuah persentase dari PDB terus meningkat pada 2015, sebelum menurun lagi," kata S&P.

"Guncangan pada lapangan pekerjaan atau pertumbuhan di waktu mendatang bisa menekan keuangan pemerintah lebih lanjut."

"Oleh karena itu, kami merevisi prospek kami pada peringkat kredit panjang yang tidak diminta, pada Inggris menjadi negatif dari stabil."

"Kami menegaskan peringkat utang pemerintah jangka panjang dan jangka pendek kami yang tidak diminta pada Inggris di `AAA/A-1+`," tambahnya.

Lembaga pemeringkat lain, Moody`s, mengubah prospek pada peringkat "AAA" Inggris menjadi negatif pada Februari ketika lembaga itu menurunkan peringkat dan prospek beberapa negara zona euro.

Sementara itu, Fitch menegaskan kembali peringkat AAA untuk Inggris pada akhir September, tetapi meletakkannya di prospek negatif, memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lemah dan naiknya tingkat utang meningkatkan kemungkinan penurunan peringkat.

Namun pada awal bulan ini, Fitch memperingatkan bahwa pemerintah mendorong kembali satu tahun target resminya untuk mengurangi utang publik karena proporsi dari "output" ekonomi menjadi pada 2015-16, merusak "kredibilitas" peringkat AAA Inggris.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan, bersikeras bahwa ekonomi Inggris adalah "di jalur yang benar" dan membuat kemajuan dalam mengurangi defisit anggaran.

"Penilaian Standard and Poor`s mensejajarkannya dengan dua lembaga pemeringkat utama lainnya di awal tahun," katanya.

Ketika berkuasa pada 2010, pemerintah koalisi Perdana Menteri David Cameron memperkenalkan paket pemotongan pengeluaran publik dalam upaya untuk memangkas defisit.

Kementerian keuangan menyoroti fakta bahwa "Standard and Poor`s mendukung komitmen kuat pemerintah untuk melaksanakan mandat fiskal" dan lembaga pemeringkat itu "memperingatkan terhadap perlambatan laju dan perluasan konsolidasi fiskal".

"Itu karena kami telah terjebak dengan komitmen bahwa defisit turun sebesar seperempat dan suku bunga di rekor terendah," tambah juru bicara itu. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012