Jakarta (ANTARA News) - Guns N' Roses yang akan tampil di Lapangan D Senayan, Jakarta, besok, adalah band dengan format baru yang hanya menyisakan Axl Rose sebagai personil awal.

Didirikan pada tahun 1985, formasi klasik mereka yaitu Axl Rose (vokal), Slash (gitar), Izzy Stradlin (gitar), Duff McKagan (bass), dan Steve Adler (drum). Disebut klasik, karena dari kelima orang itu lahirlah lagu-lagu top seperti Sweet Child O Mind, November Rain, dan Welcome to The Jungle.

Hanya saja, kebersamaan mereka hanya bertahan sampai tahun 1996. Bersitegangnya Slash dengan Axl, berujung pada kepergian sang gitaris dari band.

Hal itu pun, kemudian membuat para personil lainnya ikut hengkang. Sehingga hanya menyisakan si vokalis bersuara melengking sendirian.

Dengan merintis dari awal lagi, akhirnya Axl berhasil membawa bendera Guns N' Roses kembali berkibar setelah 15 tahun tanpa album. Bersama DJ Ashba (gitar), Richard Fortus (gitar), Ron “Bumblefoot” Thal (gitar), Tommy Stinson (bass), Dizzy Reed (keyboard) dan Chris Pitman (keyboard) dan Frank Ferrer (drum), mereka meluncurkan album "Chinese Democracy" pada 2008.

Dengan ketujuh personil itu pula, Axl melakukan tur keliling dunia dan sampailah mereka ke Indonesia untuk pertama kalinya. Biarpun tidak dengan formasi klasik, band asal Los Angeles itu tetap menjanjikan penampilan maksimal pada Sabtu malam (15/12).

"Di setiap konser, kami sadar banyak pengorbanan dari para penonton, baik itu waktu maupun uang untuk membeli tiket. Kami selalu mencamkan itu saat tampil di panggung," kata DJ Ashba saat jumpa media di Jakarta, Jum'at.


Ketegangan Axl dan Slash

Slash sebenarnya bukanlah gitaris pertama Guns N' Roses. Dia adalah personil pengganti dari pendiri band tersebut yaitu Tracii Guns.

Dari nama belakang Tracii dan Axl lah, nama Guns N' Roses tercipta. Hanya saja, Slash yang kemudian menjadi tenar dan dikenal sebagai gitaris band rock itu.

Selanjutnya Axl dan Slash adalah sebuah komposisi yang mengagumkan dalam lagu. Teriakan melengking dan raungan gitar agaknya jadi ciri khas mereka yang akan selalu diingat sampai sekarang.

Sayangnya, akibat insiden keegoisan keduanya juga lah Guns N' Roses terpecah. Menurut lama Wikipedia, semuanya bermula dari rencana pembuatan album di tahun 1994.

Materi album terbaru band tersebut telah hampir selesai, hanya saja Axl sepertinya tidak begitu suka. Alasannya karena hampir dari keseluruhan materi ditulis oleh Slash, bahkan dia menyebutnya sebagai 'Slash Album'.

Setelah itulah ketegangan terus berlangsung selama dua tahun, dan berujung pada keluarnya gitaris kelahiran Inggris itu dari band.


Album Chinese Democracy

Untuk meluncurkan album keenamnya ini, Guns N' Roses perlu waktu dan proses yang sangat panjang. Para personil band datang silih berganti, mulai dari Josh Freese, Buckethead, Robin Finck, dan beberapa personil yang ada sekarang.

Semuanya ikut terlibat dalam album yang diproduseri oleh Axl sendiri, dan Caram Costanzo. Tidak sia-sia rupanya kerja keras vokalis berusia 50 tahun itu, banyak media memuji album Chinese Democracy setelah peluncurannya pada 22 Nopember 2008.

"Rose berhasil mengeluarkan apa yang dipunyainya dalam lagu-lagu ini," tulis Greg Kot di Chichago Tribune.

Sementara itu si kawan lama, Slash hanya berkomentar bahwa album "Chinese Democracy" terasa seperti apa yang dia pikirkan.

Dengan banyak suara synthesizers dan alat musik digital lain, album berisi 14 lagu ini berhasil meraih posisi ke-12 dari 50 album terbaik Rollingstones tahun 2008.

(lod)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012