...kami harus melakukan langkah pencegahan sekarang
Canberra (ANTARA News) - Fiji, negara pulau di Pasifik, bersiap menghadapi topan terbesar dalam 20 tahun pada Senin, setelah fenomena alam yang sama menerjang Samoa pekan lalu sehingga merusak rumah dan menewaskan empat orang di seluruh ibu kota negeri itu, Apia.

Tempat pelancongan di banyak pulau Fiji, yang ditumbuhi Palem, telah dikosongkan dan pemerintah telah mendirikan lebih dari 60 pusat pengungsian. Pemerintah memperingatkan orang-orang agar berlindung sebelum kedatangan Topan Tropis Evan.

Topan kategori empat tersebut diperkirakan akan membawa hujan dan angin yang menghancurkan, dan kemungkinan banjir ke banyak daerah Fiji.

Topan itu diperkirakan melewati sisi barat-laut pulau utama Fiji, Vanua Levu dan Viti Levu, dengan angin berkecepatan sampai 270 kilometer per jam.

Perdana Menteri Frank Bainimarama telah memerintahkan pegawai negeri agar tetap di rumah dan menyiapkan layanan darurat. Rumah sakit dan pusat kesehatan telah ditutup buat semua orang kecuali pasien darurat.

Pasokan listrik juga telah diputus ke beberapa daerah sebagai pencegahan jika ada tiang listrik yang tumbang, sementara semua bank telah tutup, demikian laporan Reuters.

Perusahaan penerbangan telah membatalkan semua penerbangan ke dan dari Fiji, sehingga sebanyak 1.900 pelancong terjebak di negara itu.

"Saya tak bisa memberi cukup penegasan seberapa serius ini. Setiap warga Fiji akan terpengaruh tapi kami harus melakukan langkah pencegahan sekarang," kata Bainimarama.

Topan Evan bergerak dengan kecepatan sekitar 22 kilometer per jam dan diperkirakan melewati daerah sekitar 70 kilometer di sebelah barat Nadi, lokasi bandar udara utama di Fiji, Senin malam waktu setempat.

Australia dan Selandia Baru telah menawarkan bantuan buat Fiji, sebelum topan tersebut menerjang, dan telah menyiagakan personel pencarian dan pertolongannya.

(C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2012