Indonesia adalah negeri yang dipenuhi potensi bencana
Bandarlampung (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) bersama perwakilan kelompok pencinta alam dari seluruh Indonesia, di Bandarlampung, Sabtu, mendeklarasikan secara nasional Indonesia tanggap bencana ekologi dan sosial.

Deputi Direktur Walhi Lampung, Supriyanto, mendampingi Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Bejo Dewangga, menjelaskan bahwa deklarasi tanggap bencana ekologi dan sosial itu perlu dilakukan secara nasional, setelah melihat fakta kejadian bencana alam dan lingkungan selama ini, berikut dampak sosialnya bagi masyarakat luas yang sangat memprihatinkan.

"Sudah saatnya kita semua bergerak untuk mengantisipasi dan berbuat nyata menghadapi ancaman bencana ekologi dan sosial itu," ujar Supriyanto.

Menurut dia, deklarasi akan dilakukan Eksekutif Nasional Walhi bersama Walhi Lampung dan daerah lain beserta perwakilan pencinta alam dari seluruh Indonesia.

Deklarasi itu diikuti dengan kegiatan penanaman pohon di bantaran Sungai Umbul Kunci, Telukbetung Barat, Bandarlampung.

Walhi Nasional didukung Walhi Lampung sejak Rabu (19/12) hingga Sabtu ini, menggelar Sarasehan Peran Pencinta Alam dalam Mereduksi Dampak Bencana Alam Akibat Konflik dan Kerusakan Lingkungan Hidup di kawasan Umbul Kunci Bandarlampung.

Sarasehan yang menghadirkan sejumlah narasumber dari badan penanggulangan Bencana pusat dan daerah serta institusi terkait lainnya itu, termasuk membekali peserta kemampuan teknis dan praktis tanggap bencana, pemberian bantuan darurat, dan kemampuan berkomunikasi serta interaksi dengan masyarakat dan media massa, diikuti sedikitnya 60-an perwakilan pencinta alam se-Indonesia.

Secara khusus, dalam dialog antarpara pencinta alam se-Indonesia itu, dibahas secara mendalam potret pencinta alam dan upaya peningkatan peran pencinta alam di dalam Forum Walhi khususnya untuk menjadi garda terdepan dalam respon bencana di seluruh daerah di Indonesia.

"Indonesia adalah negeri yang dipenuhi potensi bencana, sehingga perlu kesiapan dan upaya bersama menghadapi semua itu dengan baik," kata Supriyanto.
(B014)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012