Saat ini buah manggis Lebak dipasok ke pasar Eropa, seperti Belanda, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris, melalui perusahaan di Jakarta,"
Lebak (ANTARA News) - Buah manggis (Garcinia mangostana) asal Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diminati pasar Eropa, sehingga dapat memberikan pendapatan bagi petani di daerah itu.

"Saat ini buah manggis Lebak dipasok ke pasar Eropa, seperti Belanda, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris, melalui perusahaan di Jakarta," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Rangkasbitung, Kamis.

Ia mengatakan saat ini buah manggis mulai panen di sejumlah daerah di Kabupaten Lebak. Panen manggis dipastikan berlangsung sampai Maret mendatang.

Saat ini, menurut dia, permintaan manggis untuk pasar Eropa meningkat, karena rasa buah ini sangat cocok dengan iklim di sana.

Kelebihan manggis Kabupaten Lebak rasanya manis sedikit asem dengan warna kulit ungu, dan berat antara 120 sampai 150 gram per buah.

Oleh karena itu, ujar dia, setiap musim panen Januari-Maret banyak diekspor ke berbagai negara di Eropa.

"Saya kira manggis Lebak memiliki keunggulan dibanding dari Thailand, Filipina dan Vietnam," katanya.

Dia juga mengatakan, saat ini sentra manggis di Kabupaten Lebak terdapat di Kecamatan Cipanas dan Lebak Gedong.

Sebab kedua kecamatan tersebut pada tahun 1994-1995 dapat pengembangan manggis melalui program pertanian rakyat terpadu (P2RT).

Program tersebut bantuan Kementerian Pertanian untuk pengembangan tanaman manggis di Indonesia.

Saat ini, kata dia, pengembangan tanaman hortikultura sudah meluas ke kecamatan lainnya.

"Jika musim panen manggis di sini mencapai ribuan ton membanjiri pasar lokal maupun mancanegara," katanya menjelaskan.

Menurut dia, sebagian besar buah manggis yang didistribusikan ke Pasar Eropa dalam bentuk utuh, lengkap dengan cangkangnya.

Selama ini, permintaan buah manggis di negara Eropa sangat tinggi untuk dikonsumsi sebagai buah segar.

Selain itu juga dapat dimanfaatkan cangkangnya sebagai bahan baku kosmetik dan vitamin serta bahan pewarna makanan. Bahkan, bahan dasar pewarna pada makanan yang menggunakan kulit manggis hingga kini tidak mengandung racun, seperti halnya yang biasa ditimbulkan bahan pewarna sintetis.

Dia menyebutkan saat ini sentra penghasil buah manggis tersebar di Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong, Sobang, dan wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan.

Salah seorang petani manggis Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Suryadi mengaku dirinya setiap panen memasok ke Pasar Eropa melalui perusahaan dari Jakarta.

Mereka jika musim panen perusahaan bisa membeli manggis antara dua sampai tiga truk diesel.

Namun, kata dia, buah manggis itu sebelum diekpor terlebih dulu disortir.

Pihaknya mengembangkan buah manggis ini, karena biaya produksinya tidak besar dibandingkan tanaman karet.

"Saya perkirakan puncak panen manggis Februari dan saat ini hanya beberapa daerah yang sudah dipanen," katanya.

(KR-MSR/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013