Saat ini ketinggian air semakin turun menjadi 14,78 meter (siaga II), Jumat pukul 07.00 WIB,"
Bojonegoro (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum menutup "doorlats" atau pintu lintas rumah penduduk yang pembuatannya menjebol tanggul, dengan mempertimbangkan banjir luapan Bengawan Solo berangsur-angsur surut.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, Jumat, mengatakan penutupan "doorlats" di wilayah perkotaan dengan memasang penutup kayu dan karung yang diisi pasir atau tanah dilakukan kalau ketinggian air Bengawan Solo, di atas 14,95 meter (siaga II).

Banjir saat ini, lanjutnya, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, maksimal hanya mencapai 14,91 meter, pada Kamis (3/1) hingga pukul 24.00 WIB.

"Saat ini ketinggian air semakin turun menjadi 14,78 meter (siaga II), Jumat pukul 07.00 WIB," tandasnya.

Ia menjelaskan pemkab sudah menyiapkan karung yang diisi pasir yang akan dimanfaatkan untuk menutup 65 titik "doorlats" di wilayah perkotaan, mulai Kelurahan Jetak, Karangpacar, Desa Kauman, Ledokwetan, Ledokkulon, dan Banjarjo, semuanya di Kecamatan kota.

Sebelum itu, jelasnya, warga yang rumahnya memiliki "doorlats", sudah memperoleh bantuan kayu penutup "doorlats" yang panjangnya bervariasi mulai 2 meter hingga 5 meter, menyesuaikan lebar "doorlats".

"Ada dua warga menolak menerima kayu penutup "doorlats" dengan alasan air Bengawan Solo tidak mungkin keluar dari "doorlats" di depan rumahnya yang sudah dikelilingi dengan tembok," paparnya.

Menurut dia kesiapsiagaan menghadapi banjir luapan Bengawan Solo masih tetap dilakukan, meskipun ketinggian air mulai berangsur-angsur surut.

Pertimbangannya, lanjutnya, musim hujan masih panjang, sehingga dimungkinkan sungai terpanjang di Jawa itu, masih berpeluang naik lagi.

"Selama masih siaga banjir, pemantauan ketinggian air Bengawan Solo tetap kita lakukan setiap jam sekali," ucapnya.

Ia menegaskan pemkab tidak ingin terulang lagi kejadian air luapan Bengawan Solo menyerbu wilayah perkotaan melalui "doorlats" yang tidak ditutup, sebagaimana banjir besar lima tahun lalu.

"Pemkab sudah menetapkan prosedur tetap kalau air Bengawan Solo mencapai 14,95 meter (siaga II), semua "doorlats" harus ditutup dengan melibatkan berbagai pihak," katanya, menegaskan.
(KR-SAS/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013