Alokasi dana BOPTN yang diterima Undip tahun ini meningkat sekitar Rp5 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp49 miliar,"
Semarang (ANTARA News) - Universitas Diponegoro Semarang mendapatkan alokasi dana bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) tahun ini dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp54 miliar.

"Alokasi dana BOPTN yang diterima Undip tahun ini meningkat sekitar Rp5 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp49 miliar," kata Pembantu Rektor II Undip Dr Mochammad Chabachib di Semarang, Jumat.

Ia mengaku baru saja tiba di Semarang seusai mengikuti rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) di Jakarta, seraya mengungkapkan BOPTN itu akan disalurkan ke fakultas-fakultas.

Menurut dia, BOPTN dimaksudkan untuk pengembangan kualitas pendidikan dan biaya operasional perguruan tinggi, termasuk Undip, seperti pembayaran gaji tenaga pendidik non-PNS (pegawai negeri sipil).

Undip, kata Chabachib, saat ini memiliki sebanyak 11 fakultas, belum termasuk program pascasarjana, Lembaga Pengkajian dan Peningkatan Mutu Pendidikan (LP2MP) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip Agus Hermani menyebutkan bahwa fakultas yang dipimpinnya mendapatkan alokasi BOPTN pada tahun ini mencapai Rp1,75 miliar.

"Dana tersebut akan dialokasikan untuk dana penelitian, pengabdian masyarakat, dan kegiatan pendidikan lainnya. Sejauh ini sudah ada 60 proposal penelitian yang disetujui dan akan dibiayai," katanya.

Hermani menyebutkan rencananya setiap proposal penelitian akan didanai Rp15 juta, sementara pengabdian masyarakat sebanyak 20 judul masing-masing Rp15 juta, dan sisanya untuk kegiatan pendidikan lainnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Undip Dr Muhammad Nur DEA menyebutkan pihaknya mendapatkan alokasi BOPTN 2013 sebesar Rp2,3 miliar, atau meningkat 75 persen dibanding tahun lalu.

Rencananya, kata dia, dana tersebut akan digunakan untuk membeli buku referensi melengkapi koleksi perpustakaan yang dimiliki, alat-alat praktikum, membayar dosen luar biasa, dan penjaminan mutu pendidikan.

"Untuk kegiatan mahasiswa akan lebih ditingkatkan pada peningkatan "softskill" mahasiswa, mendorong pengembangan riset, dan `achievement motivation training` bagi kalangan mahasiswa," kata Nur.
(KR-ZLS/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013