... China telah salah... "
Tokyo (ANTARA News) - "China telah salah melibatkan bisnis Jepang dalam isu sentimen perbatasan antara kedua negara," kata Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Jumat.

"Untuk penyelesaian politik, mengorbankan perusahaan dan individu Jepang dapat berdampak bagi ekonomi China dan masyarakatnya. Kebijakan itu tidak hanya membahayakan hubungan bilateral, tapi memberi efek bagi mereka sendiri," kata Abe.

Jepang dan Beijing terlibat dalam perselisihan dalam beberapa bulan terakhir karena saling klaim atas kepulauan Senkaku. Selain itu, China secara agresif dan terang-terangan mengklaim secara sepihak hampir seluruh wilayah Laut China Selatan.

Kapal China kerap nampak di kawasan sengketa sejak Jepang melakukan nasionalisasi kawasan itu pada bulan September bahkan sesekali mendekat ke zona 12 mil dari tepi pantai.

Klaim kepulauan oleh Jepang memicu aksi kurang simpatik dari rakyat China. Sejumlah pemrotes berusaha menyerang Kedutaan Besar Jepang dan merusak toko, perusahaan dan pusat penjualan yang menyediakan produk buatan Jepang.

Pemerintah Jepang memperkirakan aksi boikot produk Negeri Matahari Terbit membuat pemasukan mereka menurun sebesar 100 juta dolar Amerika Serikat.

Para analis menilai China tidak berniat menghentikan aksi protes rakyatnya seiring suksesi Presiden Hu Jintao kepada Xi Jinping. Mereka mencatat, biasanya China akan menghentikan aksi protes yang tidak sejalan dengan keinginan orang-orang pemerintahan.

(A061/H-AK)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013