Ganda campuran peringkat dua dunia itu baru saja kalah di Korea Terbuka Superseries dari pasangan asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen-Christinna Pedersen, dengan skor 19-21, 20-22 di babak perempatfinal.
Bagi Christian, kedua pasangan itu memang kerap bersaing mekipun Tontowi-Lilyana di peringkat dua dunia sementara Joachim-Christinna peringkat enam dunia.
"Mereka sering bertemu jadi sudah tahu karakter masing-masing. Terakhir kemarin di Olimpiade," kata Christian ditemui di kantor Satlak Prima usai menghadiri rapat koordinasi Islamic Solidarity Games, Jumat.
"Tidak apa-apa kalah di Korea, asal juara di All England nanti," tambah mantan atlet nasional itu.
"Apalagi mereka juara bertahan, semoga bisa mengulang lagi. Rasa-rasanya ganda campuran Indonesia belum pernah ada yang menang dua kali, jadi kalau mereka menang lagi bisa jadi sejarah baru," jelas Christian.
Pada All England 2012 lalu, Tontowi-Lilyana mengalahkan pasangan Denmark Thomas Laybourn-Kamilla Juhl dalam dua set 21-17 dan 21-19.
Kemenangan tersebut memberikan gelar ganda campuran pertama Indonesia di ajang All England sejak 1979, yang saat itu dimenangkan pasangan Christian Hadinata-Imelda Wigoeno.
Christian mengaku usai menang di All England pada tahun 1979, selalu gagal di final pada All England tahun 1980 dan tahun 1981.
"Jadi, semoga Tontowi-Lilyana bisa menang," ujar Christian.
(M047)
Pewarta: Monalisa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013