Habitat bunga ini di dataran rendah dan perbukitan serta ia hanya hidup di ketinggian maksimal 900 meter dari permukaan laut,"
Padang Aro (ANTARA News) - Bunga bangkai jenis amorphophallus gigas dengan tinggi 170 centimeter ditemukan di area perladangan warga di Jorong Sikinjang Nagari Lubuak Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.

Kepala Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Seksi Pengelolaan Taman Nasional (STPN) Wilayah IV Solok Selatan Sumatera Barat wilayah M Zainudin didampingi Polisi Hutan pelaksana Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Rika Putra Abas, di Padang Aro, Kamis, menyatakan, amorphophallus gigas adalah salah satu spesies amorphophallus raksasa dan merupakan endemik asli Sumatera.

Ia menjelaskan, spesies ini tumbuh dengan baik di lereng bukit kapur yang curam dilapis dengan humus longgar dan sering di hutan sekunder.

Bunga jenis ini sering ditemukan di hutan sekunder dan bahkan di tepi tanah peternakan dan biasanya hidup di lereng dimana air bebas mengalir.

Ia mengungkapkan, bunga amorphphallus gigas ini bisa mencapai tinggi hingga lima meter dan umbi seberat 70 kilogram.

"Habitat bunga ini di dataran rendah dan perbukitan serta ia hanya hidup di ketinggian maksimal 900 meter dari permukaan laut," katanya.

Ia menyebutkan, ada tiga tahapan dalam siklus hidup dari amorphophallus yaitu vegetatif, aktif dan generatif. Tahap vegetatif, ditandai dengan munculnya tunas muda yang membutuhkan waktu antara 6 bulan sampai 1 tahun untuk berkembang menjadi daun tunggal. Daun akhirnya mengering dan menghilang dari tanah, dan diikuti oleh tahap aktif yang dapat berlangsung selama 2-4 tahun.

Sedangkan tahap terakhir adalah tahap generatif yang berlangsung dari 1-2 bulan sampai berbunga selesai. Siklus ini khas dari spesies Amorphophallus, tapi kadang-kadang tahap vegetatif dapat terjadi dua kali, mungkin karena umbinya tidak dari ukuran yang cukup besar untuk menghasilkan bunga.

Pekerja di ladang milik Sumardianto tersebut Sukasti mengatakan, bunga tersebut sudah ada sejak satu bulan yang lalu. "Bunga tersebut sudah ditemukan sejak tingginya 30 centimeter dan sampai jagung di lokasi tersebut dipanen bunganya masih hidup," katanya.

(ANT)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013