Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan berencana menggelar rudal-rudal buatan Israel di dekat perbatasan lautnya dengan Korea Utara bulan depan, termasuk satu pulau yang ditembaki Pyongyang tahun 2010, kata satu laporan Jumat.

Seoul akan menggelarkan 50 sampai 10 rudal anti-tank Spike ke dua pulau perbatasan di Laut Kuning untuk menjaga kemungkinan serangan-serangan dari Korut, kata surat kabar Chosun Ilbo mengutip satu pernyataan seorang perwira militer Korsel.

Dua pulau itu adalah Baengnyeong, pulau terdekat dengan perbatasan maritim yang disengketakan, dan Yeonpyeong, yang dtembaki Korut November 2010 dalam satu serangan yang menewaskan empat warga Korsel termasuk dua warga sipil.

"Pekerjaan untuk memperbaiki beberapa masalah teknis yang ditemukan dalam beberapa kali uji tembak telah hampir rampung," kata Chosun mengutip pernyataan pejabat itu.

"Tidak ada lagi masalah untuk menggelar rudal-rudal itu pada akhir bulan depan," kata pejabat tersebut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel menolak mengonfirmasian berita itu.

Penembakan terhadap Yeonpyeong -- serangan pertama terhadap para warga sipil sejak Perang Korea 1950-1953-- memicu kekhawatiran sebentar akan terjadi konflik besar-besaran dan menyebabkan hubungan lintas perbatasan tegang.

Militer Korsel sejak itu memperkuat pasukan dan persenjataan di lima pulau perbatasan lepas pantai barat-- satu lokasi rawan konflik dan ajang bentrokan berdarah angkatan laut kedua negara pada tahun 1999,2002 dan 2009.

Pihak berwenang militer Seoul mencapai satu perjanjian tahun 2011 untuk membeli rudal-rudal Spike yang diproduksi oleh Rafael Advanced Defense System Israel.

Rudal -- yang menggunakan teknologi sistem penempatan global dan memiliki jangkauan tembak 25 kilo meter -- dilaporkan dapat menghantam arileri Korut yang disembunyikan di goa-goa gunung, demikian AFP melaporkan.

(H-RN)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013