Jika pun ada yang masih beraktivitas, biasanya adalah para perajin yang telah memasuki proses `finishing` pembatikan,"
Pekalongan (ANTARA News) - Sebanyak 110 industri kerajinan batik Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir berhenti berproduksi karena tempat mereka bekerja tergenang banjir.

Ketua Paguyuban Serikat Pembatik Pasirsari Kota Pekalongan, Sodikin di Pekalongan, Senin, mengatakan hujan deras yang mengguyur daerah setempat pada beberapa hari terakhir mengakibatkan aktivitas kerajinan batik berhenti berproduksi, karena perajin kesulitan melakukan proses pembatikan.

"Jika pun ada yang masih beraktivitas, biasanya adalah para perajin yang telah memasuki proses `finishing` pembatikan," katanya.

Menurut dia, pada kondisi seperti sekarang ini, perajin batik tidak berani nekat memproduksi batik karena kualitas produksi batik akan cepat pudar.

"Proses pembatikan, para perajin akan membutuhkan panas sinar matahari untuk menjemur bahan kain batik agar kualitasnya cukup bagus. Akan tetapi dengan kondisi masih sering turun hujan maka akan merepotkan para perajin batik, bahkan mereka bisa merugi," katanya.

Mustafirin, perajin batik mengatakan bahwa saat ini, dirinya hanya melakukan penjemuran bahan kain batik yang telah memasuki proses "finishing" saat kondisi ada panas sinar matahari.

"Kami tidak berani memaksakan diri memproduksi batik dalam kondisi masih sering hujan karena selain akan merepotkan proses pembatikan juga akan merugi karena kualitas batik akan cepat pudar," katanya.

Menurut dia, pada kondisi normal, proses pembatikan kain sepanjang 800 meter, para perajin hanya akan membutuhkan waktu sekitar empat hari.

"Akan tetapi, dalam kondisi seperti sekarang ini, proses pembatikan akan memerlukan waktu mencapai hingga delapan hari. Sedangkan kualitas produksi batik pun akan berbeda jika dibanding dibuat pada kondisi normal," katanya.

(KR-KTD/M008)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013