Makassar (ANTARA News) - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang (Sayang) untuk sementara ini memenangkan perolehan suara berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei nasional, Selasa.

Berdasarkan hasil hitungan cepat (quick count) yang dilansir sejumlah lembaga survei yang bekerjasama dengan stasiun televisi baik nasional maupun lokal memenangkan paket pasangan incumbent (petahana) Sayang.

Seperti, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melansir, di mana, Ilham Arief Sirajuddin-Azis Qhahar Mudzakkar (IA) hanya memperoleh 41,90 persen, Sayang 52,49 persen, Rudiyanto Asapa-Andi Nawir (Garuda-Na) 5,61 persen.

Bukan cuma LSI yang melansir kemenangan Sayang, Jaringan Survei Indonesia (JSI) yang melakukan penghitungan cepat dan dipusatkan di Grand Clarion Hotel, Makassar, juga memenangkan paket Sayang dengan angka persentase di atas 52 persen dan menempatkan pasangan IA diurutan kedua dengan hanya memperoleh 41 persen dan Garuda-Na 5,0 persen.

JSI menggunakan 330 TPS dari 15 ribu lebih TPS di 24 kabupaten dan kota di Sulsel sebagai sampel. TPS tersebut menjadi sampling dengan pemilihan lokasi menggunakan metode multistage random sampling.

Sementara itu, Adhyaksa Supporting House menggelar quick count di Hotel Santika, Makassar. Penghitungan juga sudah dimulai sejak pukul 14.00. Adhyaksa akan menggunakan 405 TPS sebagai sampling penghitungan cepat dengan klaim margin of error satu persen.

Tidak hanya itu Celebes Research Center (CRC) juga sudah mengumumkan hasil hitung cepatnya. CRC bekerja sama dengan Celebes TV sebagai stasiun televisi lokal. CRC menggunakan sekitar 300 TPS sebagai sampling dengan margin of error satu persen.

Mengetahui hasil hitungan cepat itu, pasangan IA yang ditemui mengaku jika dirinya menghargai hasil hitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, namun dirinya lebih mempercayai hasil keputusan penyelenggara pilkada yakni Komisi Pemilihan Umum Sulsel.

"Kami menghargai hasil hitungan cepat itu tetapi perlu diingat jika sejumlah lembaga survei itu menggunakan metode multistage random sampling dan itu bukan real count. Kami juga melakukan hitungan dan kami masih unggul dari mereka. Dari 1.200 TPS yang menjadi sampling lembaga survei itu, 800 diantaranya telah kami menangkan," katanya.

(KR-MH/F003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013