...solusi berupa perubahan sikap masyarakat agar menjadi lebih kritis disamping gerakan kejujuran individu yang harus dilakukan setiap warga negara."
Banjarbaru (ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan di Provinsi Kalimantan menilai kondisi berbagai bidang di Indonesia cukup buruk sehingga terancam menjadi negara gagal.

"Kondisi cukup buruk baik di bidang demokrasi politik, sosial hingga budaya," ujar Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalsel M Radini di Banjarbaru, Rabu.

Ia mengatakan hal itu usai Sarasehan Cipayung Refleksi 2012 Revolusi 2013 dengan tema "Angka Merah, Negara Gagal" di Aula Balai Pelatihan Kesehatan Banjarbaru yang diikuti beberapa organisasi kemahasiswaan.

Organisasi kemahasiswaan tersebut adalah Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kalsel, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalsel, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan Persatuan Mahasiswa Kristen Indonesia.

"Sarasehan ini bertujuan membangun kesadaran mahasiswa atas kondisi bangsa yang terancam menjadi negara gagal karena kondisi berbagai bidang yang terus memburuk dan belum terlihat adanya perbaikan," ungkap Radini.

Ia mencontohkan, pemilihan kepala daerah sering diwarnai politik uang sehingga calon yang terpilih adalah yang diduga memiliki banyak uang atau dekat dengan kekuasaan sehingga mematikan demokrasi di masyarakat.

"Beberapa hasil survei menunjukkan mereka yang terpilih dalam pilkada merupakan orang-orang yang memiliki banyak uang atau dekat dengan kekuasaan sehingga memperburuk sistem politik di daerah," ujarnya.

Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalsel Abdan Syakura menambahkan, ibarat raport siswa sekolah maka Indonesia memiliki raport merah sehingga harus diperbaiki di berbagai bidang yang kondisinya buruk.

"Saya menilai, kondisi Indonesia sudah kritis menuju jurang kegagalan sebagai sebuah negara sehingga harus diambil langkah-langkah strategis untuk memulihkan kondisi menjadi lebih baik," kata dia.

Dikatakan, saat ini banyak pejabat pemerintahan yang tidak mampu memberikan pelayanan sesuai tugas dan fungsinya, juga wakil rakyat yang justru tidak memperdulikan nasib rakyat yang diwakilinya.

"Semua itu masih berlangsung sehingga diperlukan solusi berupa perubahan sikap masyarakat agar menjadi lebih kritis disamping gerakan kejujuran individu yang harus dilakukan setiap warga negara," katanya. (SYO/H005)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013