... Yang salah harus diproses hukum, hukum tetap harus ditegakkan... "
Sumbawa Besar, NTB (ANTARA News) - Seribuan orang lebih pengungsi korban kerusuhan Sumbawa diminta segera kembali ke rumah masing-masing. Keadaan sudah lebih aman karena aparatur negara menjaga terus-menerus. 

Kesimpulan itu terungkap dalam dialog Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Sang Nyoman Suwisma, Wakil Gubernur NTB, H Badrul Munir, Kepala Polda NTB, Brigjen Pol Mochamad Iriawan, Bupati Sumbawa, Jamaludin Malik, dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat, di Kota Sumbawa Besar, Sabtu siang.

Para pengungsi korban kerusuhan Sumbawa yang terjadi pada Selasa (22/1) itu lebih dari seribu orang, tersebar di Markas Komando Kompi B Batalion Infantri 742/Satya Wira Yudha, Markas Kodim 1608/Sumbawa, dan Polres Sumbawa. 

Kalla mengharapkan pada Senin nanti (28/1) sudah tidak ada pengungsi yang tinggal di Markas Komando Kompi B Batalion Infantri 742/SWY, dan lain-lain. "Silakan kembali ke rumah. Semua warga di sini orang Sumbawa. Aparat keamanan TNI dan Polri akan mengawal dan menjaga situasi kondusif," katanya.

Syamsudin yang juga putra kelahiran Sumbawa berharap peristiwa kerusuhan itu tidak terulang kembali dan masyarakat Sumbawa kembali menjalin hubungan persaudaraan.

Dalam dialog tersebut juga dinilai penting untuk menegakkan hukum dalam kasus kerusuhan Sumbawa sehingga perbuatan merusak dan membakar tidak terulang kembali. "Yang salah harus diproses hukum, hukum tetap harus ditegakkan," kata Kalla.

(M025/E005)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013