Saya minta masyarakat khususnya massa simpatisan kandidat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel untuk berjiwa besar menerima hasil keputusan KPU. Jangan ada rusuh karena akan merugikan kepentingan masyarakat yang lebih besar,"
Mamuju (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) meminta kepada masyarakat yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menerima keputusan KPU terkait penetapan pemenang pemilihan gubernur dan wakil gubernur di wilayah itu.

"Saya minta masyarakat khususnya massa simpatisan kandidat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel untuk berjiwa besar menerima hasil keputusan KPU. Jangan ada rusuh karena akan merugikan kepentingan masyarakat yang lebih besar," kata Jusuf Kalla kepada wartawan usia melantik Ketua PMI Sulbar di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, setiap pesta demokrasi berlangsung pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Karena itu, massa pendukung harus mampu menerima apa pun hasil keputusan yang ditetapkan oleh penyelenggara.

"Pilkada dimaksudkan untuk memilih pemimpin untuk membangun daerah. Jangan justeru pilkada gubernur justeru berakibat adanya kerusuhan yang bermuara merugikan kepentingan pembangunan di Sulsel," ungkap mantan Wapres ini.

Jusuf Kalla yang juga tokoh kharismatik kebanggaan masyarakat Sulsel ini mengatakan, masyarakat di Sulsel khususnya para pasangan yang ikut bertarung mampu menenangkan masing-masing massa simpatisannya.

"Para kandidat yang kalah harus menghargai keputusan KPU selaku penyelanggara. Terpenting lagi, para kandidat harus memberikan pemahanan kepada massa simpatisan untuk tidak melakukan kegiatan yang memicu adanya konflik,"pinta JK.

Sebelumnya, dilaporkan, massa dua pasangan, yakni Ilham Arief Sirajuddin-Azis Qahhar Muzakkar (IA) dan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang (Sayang) terlibat bentrok.

Bentrokan kedua kubu terjadi sekitar pukul 17.05 dimana massa kedua pasangang berhadap-hadapan sebelum keduanya bertahan di posko tim pemenangan masing-masing.

Posko pemenangan tim pemenangan IA yang terletak di Jalan Batu Putih hanya berjarak sekitar 500 meter dengan Kantor DPD II Golkar Makassar serta tim pemenangan Sayang di Jalan Haji Bau Makassar.

Posisi tim pemenangan yang berdekatan itu membuat ratusan polisi dari Satuan Briigade Mobile (Brimob) dan Pengendali Massa (Dalmas) Direktorat Samapta Polrestabes Makassar dan Polda Sulselbar berjaga-jaga.

Bukan cuma di kedua posko dan kantor DPD II Golkar Makassar, polisi juga sempat melakukan penutupan jalan Ratulangi yang menjadi pemisah kedua tim tersebut.
(KR-ACO)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013