... tahu dari televisi tadi pagi, harusnya Batavia dari pusat hingga daerah memberi penjelasan... "
Jakarta (ANTARA News) - Hampir di mana-mana calon pemakai jasa penerbangan Batavia Air mendatangi kantor-kantor perwakilan maskapai penerbangan yang dinyatakan pailit itu. Di Jakarta demikian, sebagaimana juga di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur.

Di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, deretan jadual kedatangan dan keberangkatan pesawat terbang Batavia Air, tidak ada lagi di layar pengumuman bergerak di berbagai tempat. Keberangkatan terakhir dari Soekarno-Hatta secara reguler terjadi pada pukul 19.00 WIB. 

Terminal 1C menjadi tempat yang paling ramai didatangi para calon pemakai jasa penerbangan itu, juga kantor-kantor perwakilan lain di Jakarta.

Di Tanjung Redeb, Kamis, para calon pemakai jasa penerbangan itu kesal dan kecewa akibat pembatalan itu. Tidak ada pengumuman apapun, juga tidak seorangpun pegawai dan pejabat PT Metro Batavia setempat yang muncul. Tiba-tiba mereka menghilang begitu saja.

"Tidak ada konfirmasi sama sekali, saya tahu dari televisi tadi pagi, harusnya Batavia dari pusat hingga daerah memberi penjelasan kalau hari ini tidak terbang, kalau beginikan 'nyusahin masyarakat namanya," ujar Abdul Gaffar, anggota Komisi II DPRD Bontang.

Dia menyatakan, "Saya dan rombongan sepuluh orang harus berangkat ke Lombok, tidak tahu bagaimana kelanjutannya ini." Kebingungan juga dirasakan pemilik agen travel yang terlanjur deposit ke Batavia.

Teguh Supriadi, pemilik agen travel Borneo Wisata Mandiri, mengaku sudah mendepositkan dananya untuk pembelian tiket. 

Sejak dinyatakan pailit, seluruh kewenangan beralih ke kurator beralamat di Jakarta. 

PT Metro Batavia menyampaikan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengan Batavia kini ditangani 4 nama Kurator beserta nomor teleponnya. Telepon (021) 42870832 yang tercantum juga ternyata tidak aktif saat dihubungi calon penumpang. (*)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013