Air juga berubah, air yang seharusnya tidak berbau dan berwarna, sekarang berbau busuk dan berwarna sangat keruh."
Jakarta (ANTARA News) - Sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan kerusakan air sungai, kata pengamat lingkungan dari Teknik Lingkungan Universitas Indonesia, Gabriel Andari Kristanto.

"Sampah organik yang membusuk dan terurai, menyebabkan perubahan struktur fisik dan kimiawi air sungai," kata Andari.

Dia memberi contoh, ampak buruk dari sampah rumah tangga juga terjadi pada sungai Citarum.

Beberapa tahun lalu, lebar sungai Citarum mencapai 50 meter. Namun, akibat sedimentasi sampah rumah tangga, lebar sungai Citarum menyempit hingga hanya selebar 20 meter.

"Air juga berubah, air yang seharusnya tidak berbau dan berwarna, sekarang berbau busuk dan berwarna sangat keruh," kata Andari.

Selain itu, pencemaran plastik akibat pewarna logam berat juga menyebabkan air sungai mengandung zat karsinogenik.

Andari menjelaskan, saat terendam air dalam kurun waktu tertentu, zat logam akan terlepas dari plastik dan menimbulkan sifat seperti timbal serta karsinogenik.

 "Selalu letakkan sampah pada tempatnya dan cobalah untuk tidak membuat sampah. Saat sampah tercipta, coba untuk dipilah karena sampah juga bisa jadi sumber daya," pesan Andari.

(M048)

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013