...menyeret sejumlah petinggi parpol di Indonesia merupakan fakta-fakta buruk yang selama ini tersembunyi di balik kampanye..."
Padang (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Amien Rais menyatakan perhatian petinggi partai Politik (Parpol) di Indonesia banyak terlibat maupun tersangkut dalam kasus dugaan korupsi.

"Prihatin melihat sederet petinggi parpol tersandung dalam kasus dugaan korupsi," kata Amien Rais ketika silaturrahmi Muhammadiyah di gedung dakwah Muhammadiyah Padang.

Menurut dia, terungkapnya kasus dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah partai besar di Indonesia cukup mengagetkan semua pihak, dimana partai itu dalam kampanye sering menyerukan pemberantasan korupsi.

"Kasus dugaan korupsi yang menyeret sejumlah petinggi parpol di Indonesia merupakan fakta-fakta buruk yang selama ini tersembunyi di balik kampanye sering diserukan setiap anggota partai tidak terlibat korupsi," ungkap dia.

"Sangat disayang sekali pimpinan partai diduga tersangkut dalam kasus dugaan korupsi," jelas Amien Rais.

Dia mengatakan, dugaan korupsi dapat menimpa siapa saja baik kalangan politisi maupun pejabat negara sekalipun, kebusakan yang tersimpan pasti akan terungkap seiring berjalannya waktu.

"Siapa saja yang berbuat kebusakan akan menerima hukuman, apalagi melakukan dugaan korupsi telah merugikan keuangan negara akibat perbuatan itu," kata dia.

Dia menambahkan, pihaknya sangat mendukung baik dilakukan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), kejaksaan maupun kepolisian dalam mengungkap kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.

"Siapa saja yang tersangkut dalam dugaan kasus korupsi agar diusut tuntas, pelaku agar mendapatkan hukuman setimpal dari perbuatan yang telah merugikan keuangan negara," kata dia.

Amien Rais berharap semua politisi maupun pemimpin golongan yang ada di Indonesia agar menegakkan perbuatan kebaikan apa telah dilakukan Nabi Muhammad, bukannya melakukan perbuatan korupsi dapat merugikan negara.

"Para warga Muhammadiyah juga untuk tidak tersangkut dalam kasus korupsi yang dapat merugikan keuangan negara," tegas dia. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013