... dokter jantung anak hanya ada 50 di Indonesia. Jumlah ini sangat sedikit dibandingkan jumlah anak yang mencapai 30 juta jiwa... "
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Medis RS Eka Hospital, Dr Sukman T Putra SpA, mengatakan sebanyak 45.000 bayi yang lahir di Indonesia setiap tahunnya menderita penyakit jantung bawaan. Angka ini lebih banyak dari jumlah yang terjadi di Amerika Serikat.

"Setiap tahun jumlah bayi yang lahir di Tanah Air mencapai 4,5 juta jiwa dan satu persen di antaranya menderita penyakit jantung bawaan," ujar Putra, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Penyakit jantung bawaan tersebut mulai dari yang penyakit jantung ringan hingga berat seperti kebocoran, kelainan pada klep jantung, dan sebagainya.

"Penyebabnya bisa macam-macam seperti infeksi, obat-obatan dan faktor genetika," jelas dia. Makanan yang dikonsumsi ibunya ketika hamil, katanya, juga turut mempengaruhi kesehatan jantung pada janin.

Dia menjelaskan, pembentukan jantung terjadi pada trimester pertama alias tiga bulan pertama kehamilan ibu.

"Ibu hamil harap berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan maupun mewaspadai infeksi toksoplasma dan rubella," katanya. Faktor radiasi juga turut mempengaruhi. Makanya, kelainan jantung bawaan pada anak banyak terjadi di daerah industri.

Mencegah selalu lebih baik. Deteksi kehamilan memakai berbagai instrumen medis, katanya, sangat dianjurkan pada tiap tahap perkembangan. 

"Dokter mengetahui ada kelainan dari bunyi detak jantungnya." katanya dan menambahkan, jika sudah lahir, kelainan jantung bawaan tersebut bisa dideteksi melalui gejala sesak nafas, tubuh bayi membiru, dan sebagainya.

Jikapun pada saat lahir telah menderita penyakit atau kelainan jantung, bayi itu masih punya peluang diobati, baik melalui operasi ataupun intervensi medik.

Untuk Indonesia bagian timur, dokter spesialis penyakit jantung pada anak hanya ada di Makassar dan Manado, dia memberi gambaran sebaran dokter spesialis jantung anak.

"Jumlah dokter jantung anak hanya ada 50 di Indonesia. Jumlah ini sangat sedikit dibandingkan jumlah anak yang mencapai 30 juta jiwa," katanya.

(I025/R007) 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013