Dubai (ANTARA News) - Iran telah menyepakati "beberapa hal" dengan badan energi atom PBB pada Rabu dan mengatakan bahwa kedua pihak akan bertemu kembali untuk menegosiasikan perbedaan yang masih tersisa pada masa depan, demikian laporan dari media Iran.

Reuters menafsirkan laporan tersebut mengindikasikan gagalnya Iran dan International Atomic Energy Agency (IAEA) mencapai kesepakatan yang telah lama dinantikan oleh dunia internasional.

Sebelumnya, IAEA berharap dapat membujuk Iran mengizinkan badan PBB yang bermarkas di Wina itu untuk kembali melakukan pemeriksaan terhadap program nuklir Tehran yang dicurigai Amerika Serikat sebagai upaya pengembangan persenjataan nuklir.

Duta Besar Iran untuk IAEA Ali Asghar Soltanieh mengindikasikan kepada media di Iran bahwa kemajuan negosiasi telah tercapai dalam pertemuan di Tehran. Soltanieh tidak mengungkapkan lebih lanjut kemajuan yang dia maksudkan.

Sampai saat ini IAEA belum memberikan komentar terhadap pernyataan Soltanieh.

"Selain berhasil menjembatani beberapa perbedaan dan menyepakati beberapa hal, kedua belah pihak telah memutuskan untuk mempertimbangkan dan membicarakan soal rencana baru yang diusulkan dalam pertemuan di Tehran," kata Soltanieh sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Fars.

Sementara itu stasiun televisi Press, yang merupakan media milik negara dan menyiarkan berita dalam bahasa Inggris, mengutip Soltanieh yang mengatakan bahwa perbedaan yang masih tersisa akan dibicarakan dalam pertemuan Iran-IAEA selanjutnya. Press TV tidak mengungkapkan waktu yang spesifik untuk rencana pertemuan kedua tersebut.

Seorang diplomat dari negara Barat yang tidak disebutkan namanya oleh Reuters sebelumnya mengatakan, dia tidak berhatap pertemuan antara IAEA dan Iran dapat menghasilkan sesuatu yang nyata.

Di sisi lain Republik Islam Iran menolak tuduhan Barat yang mencurigai program energi nuklir ditujukan untuk memproduksi bom atom. Iran menyatakan bahwa pengayaan uranium yang dilakukan hanya bertujuan untuk memasok energi bagi masyarakat sipil. (G005/C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013