Jakarta (ANTARA News) - Membahas musik jazz yang ada di Tanah Air sekarang ini identik dengan anak muda.

Jazz menjadi magnet bagi para pemuda untuk mendatangi sebuah perhelatan musik. Musisi muda Barry Likumahuwa bahkan berpendapat ada kalanya anak muda "mendadak jazz", tiba-tiba menyukai genre musik tersebut karena ada perhelatan jazz besar.

Yang dimaksud Barry adalah anak muda itu mampu menyebutkan sejumlah musisi terkenal jazz saat ini tanpa, atau belum tentu, mengetahui sejarah musik tersebut atau legenda-legenda jazz, semisal Miles Davis.

"Buat aku itu lucu dan seru," kata Barry yang ditemui di acara dialog "Sudahkah Indonesia Memiliki Warna Musik Jazz Sendiri?" di Jakarta, yang juga merupakan rangkaian pra-acara dari Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2013, sore ini.

Bagi musisi seperti Barry, ia tidak mempermasalahkan orang-orang yang "mendadak jazz" itu. Baginya, yang terpenting musik jazz populer di Indonesia.

"Yang penting mereka tertarik dulu datang ke acara jazz. Kalau banyak yang bikin event jazz, musisi yang benar-benar jazz jadi ada kesempatan untuk main," tambahnya.

Opini Barry itu sejalan dengan Gilang Ramadhan, yang sebelumnya menyatakan jazz di Indonesia kini telah populer.

Festival jazz, bagi Gilang, sangat memengaruhi orang-orang untuk mendengarkan musik jazz.

Gilang pun membenarkan tidak melulu orang yang datang ke perhelatan musik jazz, benar-benar mengerti musik yang awalnya dipopulerkan oleh orang-orang kulit hitam di Amerika Serikat awal abad 20.

Tetapi, baginya, yang lebih penting ia mampu memberikan penampilannya yang terbaik kepada para penontonnya. Bila menampilkan yang terbaik, sudah tentu sang musisi akan mendapat apresiasi dari penontonnya.

"Standing ovation memacu musisi untuk tampil lebih baik lagi," kata Gilang di acara yang sama.
(nta)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013