Warga yang rumahnya mulai terendam air banjir baru sebatas mengamankan barang-barangnya,"
Bojonegoro (ANTARA News) - Puluhan rumah di sejumlah desa di Bojonegoro, Jawa Timur, mulai terendam air banjir luapan Bengawan Solo, Sabtu, tapi warga masih belum mengungsi karena air yang merendam rumah mereka belum tinggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto mengatakan rumah warga yang mulai terendam air banjir luapan Bengawan Solo, sesuai laporan yang masuk di antaranya di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu dan Kota.

Namun, lanjut dia, warga masih belum mengungsi karena genangan air banjir yang masuk ke rumah masih sekitar 30 centimeter.

"Warga yang rumahnya mulai terendam air banjir baru sebatas mengamankan barang-barangnya," jelas dia.

Selain itu, lanjut dia, banjir luapan sungai terpanjang di Jawa itu juga mulai merendam tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Baureno dengan luas 435 hektare dan Kecamatan Kalitidu 54 hektare.

Menghadapi banjir di wilayahnya itu, menurut dia, Bupati Bojonegoro, Jatim, Suyoto, menginstruksikan camat di daerah genangan banjir luapan Bengawan Solo turun ke lapangan untuk mengetahui secara langsung dampak banjir.

"Camat juga diminta melaporkan data kondisi di wilayahnya secara rutin sebagai antisipasi penanganan warga yang terkena dampak banjir," tuturnya.

Data di BPBD setempat, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masih terus merangkak naik dengan ketinggian mencapai 14,94 meter pukul 19.00 WIB.

"Meskipun daerah Ngawi dan Solo Jateng banjir cenderung turun, tapi air Bengawan Solo di Bojonegoro masih akan terus naik," ujarnya.

(KR-SAS/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013