Presiden tiba di rumah duka Jenderal TNI (Purnawirawan) Feisal Tanjung

Juru Bicara Presiden, Julian Pasha, melalui pesan singkat per telepon selular di Jakarta, Senin, mengatakan, kedatangan Yudhoyono itu untuk menyampaikan rasa duka dan simpatinya pada keluarga mantan menteri koordinator bidang politik dan keamanan pada kepemimpinan Soeharto itu.

Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, mantan Ketua DPR, Akbar Tandjung, dan mantan para petinggi TNI juga datang ke rumah duka untuk melayat.

Tanjung wafat pada usia 73 tahun di RS Siloam, Jakarta, sekitar pukul 06.25 WIB Senin.

"Markas Besar TNI turut berduka cita amat mendalam karena banyak jasa beliau kepada TNI," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, saat dihubungi per telepon di Jakarta, Senin.

Menurut Sitompul, jenazah Tanjung akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Senin siang ini, setelah disemayamkan di rumah duka.

Tanjung adalah panglima ABRI pada kurun waktu 1993-1998. Dia lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada 17 Juni 1939.

Dia juga menjadi menteri koordinator bidang politik dan keamanan pada 14 Maret - 21 Mei 1998 pada masa pemerintahan Soeharto; kemudian menduduki jabatan yang sama sejak 21 Mei 1998-26 Oktober 1999 pada pemerintahan BJ Habibie.

Karir militer Tanjung diawali sebagai Komandan Peleton 1 Kompi 2 Kodam XV/Pattimura, Komandan Kompi RPKAD, Komandan Dan Group I RPKAD, dosen Sesko TNI AD (1972), Kepala Staf Brigif Linud 17 Kostrad, Komandan Brigif Linud 17 Kostrad, Asisten Operasional Kepala Staf Kostrad.

Selain itu, juga sebagai Kepala Staf Kopus Linud Kostrad, Panglima Komando Tempur Linud Kostrad, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (1983-1985), Pangdam VI/Tanjungpura (1985), Komandan Seskoad (1987-1992), Kepala Staf Umum Mabes Abri (1992), Panglima ABRI (1993-1998), berakhir menteri koordinator bidang politik dan keamanan.  

(S037/R010)