Warga tidak berani pergi ke kebun karena takut ada harimau
Jambi (ANTARA News) - Warga Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, Jambi, sejak dua hari lalu diresahkan oleh kehadiran seekor harimau Sumatera yang masuk ke perkampungan mereka.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun ANTARA, Senin, pada dua hari lalu, sejumlah warga Desa Teluk Ketapang mengaku melihat seekor harimau menyeberangi Sungai Batanghari dan masuk ke perkampungan warga.

Junai, warga Desa Teluk Ketapang, mengatakan beberapa warga desa memergoki seekor harimau, dan saat ini warga desa setempat mulai resah dengan kehadiran harimau tersebut.

"Warga tidak berani pergi ke kebun karena takut ada harimau yang berkeliaran di kampung. Apalagi ada warga yang sedang berada di kebun juga mengaku melihat harimau," katanya.

Ada yang menyebut harimau yang masuk ke permukiman warga lebih dari satu ekor.

"Memang benar ada warga desa yang memergoki seekor harimau, warga pun langsung berlarian menyelamatkan diri," kata Junai.

Sementara itu Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Wilayah II Kabupaten Batanghari Bintang Hutagalung mengaku pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi untuk memantau perkembangan keberadaan harimau di desa setempat.

"Kami sedang di lokasi dan sedang mencari jejak harimau tersebut, sudah dua hari ini kami mencari keberadaan harimau," katanya.

Ia juga mengungkapkan, harimau tersebut sempat melintasi Sungai Batanghari, dan ketika itu banyak juga warga desa setempat melihat harimau yang sedang menyeberangi sungai.

"Pagi ini (19/2) kita temukan jejak kaki harimau di kampung yang sama dan harimau tersebut sempat menerkam sapi warga, tapi tidak sampai mati," katanya.

Ia menghimbau warga desa untuk tidak melepaskan ternaknya dan jangan ada warga yang melakukan aktivitas sendirian, terutama di kebun.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihak BKSDA hingga kini masih bersiaga di lokasi, tepatnya di Desa Teluk Ketapang.

"Jangan sampai harimau tersebut melukai masyarakat," tambahnya.
(KR-BS)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013