orangutan itu kondisinya lemah dan bulu di kepalanya mengalami kerontokan.
Jakarta (ANTARA News) - Seekor bayi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) berhasil diselamatkan di kawasan hutan gambut Rawa Tripa, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

"Bayi orangutan itu kita temukan dua hari lalu di rumah penduduk. Karena sakit kita kirim ke karantina satwa di Sibolangit," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Amon Zamora yang dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Menurut Amon, orangutan itu kondisinya lemah dan bulu di kepalanya mengalami kerontokan. Dia mengatakan, setelah kondisinya sehat bayi orangutan itu akan dilepasliarkan ke hutan di Jantho Kabupaten Aceh Besar.

Dokter hewan dari Program Konservasi Orangutan Sumatera (Orangutan Conservation Programme/SOCP) Ikhsani Surya Hidayat mengatakan, waktu disita bayi orangutan tersebut ditemukan dalam kondisi lemah karena kekurangan gizi dan mengalami dehidrasi.

"Kami sudah memberi orangutan tersebut minum susu dengan takaran yang cukup. Jadi, dia kemungkinan dapat bertahan hidup," kata Ikhsan.

Bayi orangutan itu disita pada Selasa (19/2) di Afdeling II perkebunan PT Socfindo, Desa Sidojadi, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.

Bayi orangutan itu ditangkap pada 26 Januari 2013 di daerah Suak Puntung dekat pinggiran hutan rawa gambut Tripa di dalam areal HGU perkebunan kelapa sawit milik PT Surya Panen Subur 2 (PT SPS-2).

Awalnya sekelompok nelayan setempat melihat seekor orangutan betina dewasa membawa bayi kecil jantan berusia sekitar satu tahun terisolasi dan terjebak pada satu pohon, agak jauh dari pepohonan lainnya, sehingga mereka sulit untuk pergi tanpa turun ke tanah di dekat para nelayan itu. Bayi orangutan tersebut dijual dengan harga hanya Rp100.000 kepada seorang mantri kesehatan setempat yang bekerja pada perusahaan kelapa sawit PT Socfindo.

Orangutan Sumatera (Pongo abelii) adalah spesies orangutan terlangka, populasinya saat ini terus menurun seiring dengan rusaknya habitat mereka. Orangutan merupakan salah satu satwa yang dilindungi.

(D016)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013