Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi merekomendasikan penutupan sementara kunjungan wisata ke obyek wisata Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat menyusul kenaikan aktivitas gunung api itu.

"Kamis kemarin ada hembusan hujan abu dan tremor, aktivitasnya meningkat sehingga Gunung Tangkuban Parahu dinaikkan statusnya dari aktif normal menjadi waspada atau level II, dan merekomendasikan penutupan sementara obyek wisata gunung api itu." kata Kepala PVMBG Surono di Bandung, Jumat.

Menurut Surono, penaikan status Gunung Tangkuban Parahu dilakukan sejak Kamis pukul 22.30 WIB, dan merekomendasikan pengosongan dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Ratu.

Surono menyebutkan, hembusan tremor yang terjadi pada Kamis hanya sekali, namun cukup untuk menunjukkan adanya kenaikan aktivitas gunung api yang juga sempat naik menjadi waspada pada 2012.

"Kami turunkan tim untuk memperkuat pengawasan gunung api itu, dan menempatkan alat detektor gas beracun di sana," kata Surono.

Ia membenarkan, sempat ada hujan abu di sekitar lokasi kawah Ratu yang selama ini menjadi obyek wisata unggulan di kawasan Bandung utara itu.

Suhu dan tekanan gas dari aktivitas gunung api itu masih di bawah suhu dan tekanan gas pada 2012, namun demikian Gunung Tangkuban Parahu merupakan gunung yang berkarakter mengalami penurunan suhu dan tekanan gas pada saat aktivitas meningkat.

"Sejauh ini belum ada rekomendasi untuk pengungsian, warga diharap tenang," kata Surono.

Ia menyebutkan, pemantauan gas beracun menjadi prioritas pengamatan di samping sismik dan pengamatan visual. Namun angin cukup kencang di kawasan puncak gunung api itu, sehingga gas yang muncul langsung hilang terbawa angin.

Sementara itu pengelola taman wisata alam Tangkuban Parahu telah menutup kunjungan ke obyek wisata itu sejak Jumat pagi. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan akibat adanya peningkatan aktivitas gunung api itu.

"Mulai Jumat belum diijinkan pengunjung taman wisata Tangkuban Parahu masuk karena tidak menghendaki hal-hal yang tidak diinginkan terkait adanya masalah alam ini," kata Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) Putra Kaban, pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu.

(S033/S004)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013