Semarang (ANTARA News) - Puluhan kereta api (KA) tertunda perjalanannya akibat banjir yang menggenang perlintasan di Semarang, tepatnya lintasan KM 0-600 antara Stasiun Tawang dan Stasiun Alastua Semarang.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang Surono, di Semarang, Sabtu, mengatakan ketinggian air di perlintasan Muktiharjo Semarang akibat hujan deras sejak Jumat (22/2) malam mencapai 12 cm.

Puluhan KA yang tertunda perjalanannya akibat perlintasan banjir, yakni dari arah Barat sebanyak 13 KA penumpang dan delapan KA barang, sementara dari arah Timur sebanyak empat KA penumpang dan delapan KA barang.

Ia menjelaskan ketinggian air di perlintasan KA ditoleransi maksimal 10 cm di atas rel dan masih bisa dilewati, tetapi jika sudah lebih dari ketinggian itu praktis tidak bisa dilintasi KA karena akan membahayakan.

Menurut dia, KA dengan lokomotif biasa memang tidak bisa melewati lintasan KA itu, dan sebagai solusinya ditarik menggunakan kereta rel diesel (KRD) secara bergantian sampai di Stasiun Poncol dan Stasiun Alastuo Semarang.

Setiap KA ditarik secara bergantian menggunakan lokomotif KRD dari arah Timur menuju Stasiun Poncol, sementara KA dari arah Barat ditarik menggunakan lokomotif KRD yang sama menuju Stasiun Alastua Semarang.

"Kami menggunakan lokomotif KRD yang biasa untuk menarik rangkaian KA Blora Jaya. Sebagai konsekuensinya, KA Blora Jaya praktis tidak kami operasikan saat ini karena lokomotifnya digunakan menarik KA lainnya," katanya.

Berdasarkan laporan petugas di lapangan, Surono menyebutkan ketinggian air di perlintasan kawasan Muktiharjo sebelumnya mencapai 16 cm, tetapi sudah berangsur turun dan pada Sabtu pukul 09.00 mencapai 12 cm.

"Saat ini, sudah satu KA berhasil ditarik dari arah Timur ke Stasiun Poncol, yakni KA Argo Bromo Anggrek dan melanjutkan perjalanan, sementara dari arah Barat KA Matarmaja berhasil ditarik ke Stasiun Alastua," katanya.

Karena itu, kata dia, tinggal 12 KA penumpang dan delapan KA barang dari arah Barat, serta tiga KA penumpang dan delapan KA barang dari Timur yang masih menunggu giliran ditarik KRD melewati genangan banjir.

"KA yang tertunda perjalanannya menunggu di sejumlah titik. Kalau dari arah Timur, antara lain Stasiun Alastua, Stasiun Brumbung, sementara dari arah Barat, di antaranya Stasiun Poncol hingga Stasiun Pekalongan," katanya.

Kalau ketinggian air di perlintasan Muktiharjo Semarang sudah di bawah batas ambang toleransi, yakni 10 cm di atas rel, kata dia, KA bisa melewati dengan lokomotif biasa meski dengan kecepatan yang dibatasi.

"Keterlambatan perjalanan KA bervariasi, tetapi rata-rata tujuh jam. Sebelumnya, perlintasan Mangkang juga sempat mengalami gangguan karena banjir, sekarang sudah normal. Tinggal perlintasan Muktiharjo," kata Surono.
(ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013