Semoga almarhum digolongkan sebagai syuhada
Purbalingga (ANTARA News) - Jenazah salah satu korban penembakan kelompok sipil bersenjata yang menyerang pos keamanan di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Pratu Wahyu Prabowo (24) dimakamkan di kampung halamannya, Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu pagi.

Upacara pemberangkatan jenazah Pratu Wahyu Prabowo dilaksanakan secara militer di halaman rumah duka, Desa Karanganyar RT 03 RW 02, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, dengan inspektur upacara, Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) Grup 1 Serang, Banten, Kolonel Infanteri M Saleh Mustafa.

Dalam sambutannya, Kolonel Inf M Saleh Mustafa mengatakan, almarhum Pratu Wahyu Prabowo gugur pada hari Kamis (21/2), pukul 10.45 WITA, di tempat penugasan karena kontak tembak dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Semoga almarhum digolongkan sebagai syuhada. Semoga Tuhan melipahkan ketabahan iman pada keluarga yang ditinggalkan. Kematian akan berlaku pada kita semua," katanya.

Usai upacara, jenazah selanjutnya diberangkatkan menuju Tempat Pemakaman Umum Desa Karanganyar, untuk dimakamkan berdampingan dengan makam ibundanya, almarhumah Chomsiyah.

Menurut kakak tertua almarhum Pratu Wahyu Prabowo, Waryitno (48), keluarga menolak tawaran agar jenazah adiknya yang tiba di rumah duka pukul 03.00 WIB itu, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Purbosaroyo, Purbalingga.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada negara dan TNI Angkatan Darat yang menawarkan pemakaman di TMP Purbosaroyo. Tapi kami menginginkan jenazah adik kami dimakamkan di pemakaman yang sama dengan almarhum ibu kandungnya," kata dia menambahkan.

Pratu Wahyu Prabowo merupakan salah satu prajurit Kopassus yang menjadi korban penembakan kelompok sipil bersenjata yang menyerang pos keamanan di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Kamis (21/2).

Wahyu yang masuk sebagai Tamtama Infanteri TNI-AD pada 2007 dan bergabung dengan Kopassus pada 2008, meninggal akibat luka tembak di bagian dada. Ia bertugas di Papua sejak Juni 2012 dan diperpanjang hingga Juli atau Agustus 2013. Semasa hidupnya, Wahyu sempat ditugaskan ke Somalia guna membebaskan awak Kapal MV Sinar Kudus yang disandera bajak laut pada 2011 silam.

(ANT)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013